Pernikahan Sindri

38 2 0
                                    


Kini, Anaya tengah mengandung anak ke dua. Kandungannya, sudah menginjak delapan bulan. Bulan kemarin ia sudah mengadakan acara tujuh bulanna, kemudian hari ini adalah hari pemotretan kehamilannya. Anaya dan Ditya sangat bahagia, sejak awal kehamilan hingga sekarang.

Bayi di dalam kandungannya sehat dan tidak rewel, anaya bisa tetap bekerja seperti biasa. Tanpa mual, pising, lemas atau gejala lain yang sering dirasakan oleh ibu hamil lainnya.

Foto-foto kehamilan telah dilangsungkan, pada pagi hari. Selain foto-foto kehamilan, hari ini mereka ada dua agenda lagi. Yaitu pergi ke makan chris di siang hari dan datang ke acara pernikahan Sindri di sore harinya.

Sesampainya di makam chris.

"Assalamualaikum ayah.., dan chris sayang"

"Mas bantu yah" duduk di kursi yang dibawanya

"Terimakasih mas"

Mereka membaca tahlil dan do'a terlebih dahulu. Satu hal yang perlu diketahui yaitu, meskipun mereka datang ke makam pada siang hari. Akan tetapi makam chris dan ayah berada di tempat yang teduh.

"Ayah maaf, anaya duduk di kursi"

"Chris sayang, bunda juga minta maaf karena bunda duduk di kursi"

"Perut bunda sudah cukup besar, jadi agak sulit kalau bunda jongkok lama"

"Kak chris, adeknya aktif sekali tahu. Ayah tunjukkin yah"

Ditya mengajak ngobrol adek bayi dan mengelus-elus perut Anaya.

"Assalamualaikum sayang, sehat-sehat selalu yah. Sekarang kita

lagi di makam kakak dan kakek adek. Adek senang kan ?"

Adek bayi menendang, dan tendangan dari adek bayi dapat dirasakan oleh Anaya dan Ditya.

"Wah.. tuh kan sayang, adek bayinya nendang perut bunda. Katanya, adek suka kesini, bertemu dengan kakek dan kakaknya"

"Teriakasih dek" ucapnya di depan perut Anaya, sambil mengelus

kemudian menciumnya

"Maaf, sudah dulu ya ayah, kak chris. Nanti ayah, bunda dan adek kesini lagi, do'ain yah semoga adeknya bisa lahir dengan sehat dan selamat"

"Anaya pamit dulu ayah, chris sayang" berdiri di bantu Ditya

"Assalamualaikum" ucap Ditya dan Anaya

Setelah dari makam ayah dan chris, kini sampailah Ditya dan Anaya di sebuah aparteman berlangsungnya pernikahan Sindri. Sendari masih jauh, Sindri sudah tersenyum dan terharu ketika Anaya dan Ditya datang dan menghampirinya.

"Mba sindri, selamat yah.." bersalaman, kemudian cipika-cipiki

"Semoga pernikahannya selalu membawa kebahagaan"

"Aamiin, terimakasih"

"Selamat ya sin, bro.."

"Terimakasih, dit"

"Nay, boleh nggak. Saya pegang perut kamu ?"

"Boleh mba"

Sindri memegangi perut Anaya, dan berkata "Adek, maafkan tante. Seharusnya adek sudah memiliki kakak. Akan tetapi karena tante, adek tidak bertemu dengan kakak adek" (berbicara dalam hati) ia metitikkan air mata kemudian menghapusnya

"Nanti, langsung susul kita yah. Biar rumah kalian cepet rame" kata Ditya

"Iya dit, do'ain yah"

"Pasti"

Kemudian mereka berfoto, dan makan bersama. Anaya mengupload dan mengabadikan fotonya di sebuah pigura.

 Anaya mengupload dan mengabadikan fotonya di sebuah pigura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ditya & AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang