5

484 31 13
                                    

Selamat membaca ^^ Jangan lupa di Vote dulu ya biar authornya seneng!

Happy Reading!!


*****


Johan mampir ke Perpustakaan sekolah bersama Setiawan. Johan dan Setiawan kesana bukan untuk belajar apalagi untuk membaca buku-buku di sana. Mereka ingin menemui seseorang yang sering bersemedi di perpustakaan.

Dia adalah Reyno Bayu Purnama. Orang dalam yang selalu berhasil membuat nilai ulangan Erlangga bagus. Johan mendekati Reyno untuk bertransaksi dengannya.

"Ini uangnya," ucap Johan memberikan beberapa lembar seratus ribu ke Reyno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini uangnya," ucap Johan memberikan beberapa lembar seratus ribu ke Reyno.

Reyno mengambil uang itu lalu memberikan kertas berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang akan keluar di ulangan harian hari ini. Johan tersenyum senang menerima kertas jawaban itu.

"Makasih, bro!" ucap Johan sembari menepuk pundak Reyno.

Setiawan mengajak Johan keluar dari Perpustakaan. Setiawan tidak terlalu suka dengan perpustakaan karena dia alergi melihat buku-buku tebal yang tertata rapih di rak perpustakaan.

Johan pun pergi meninggalkan perpustakaan bersama Setiawan. Reyno kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu membaca buku. Reyno sangat suka membaca buku dan mempelajarinya. Reyno mendapatkan uang banyak setiap musim ulangan sebab Erlangga selalu membayarnya untuk mendapatkan jawaban dengan bayaran yang begitu besar.

Reyno tersenyum melihat kantong saku seragamnya menjadi tebal.


*****


Hujan tiba-tiba turun langsung deras. Seluruh murid terjebak di kelas mereka sebab koridor yang menghubungkan kantin dengan kelas tidak memiliki atap. Penjual-penjual di kantin terpaksa memakai payung dan menghampiri anak-anak untuk mengantar makanan ke kelas mereka. Ada juga yang memilih ke warung cemilan ringan untuk membeli roti atau snack.

"Semoga hujannya cepat berhenti deh!" pinta Mutiara melihat hujan deras dari balik jendela kelasnya.

Kiren dan Mutiara sudah kembali ke kelas sebelum hujan turun. Kiren di bantu oleh Mutiara untuk membeli makanan dari kantin.

"Iya, semoga aja. Nggak bawa payung gue," balas Kiren ikut berdoa agar Hujan segera berhenti.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu kelas. Kiren dan Mutiara merasa dejavu saat mereka menoleh ke arah pintu kelas mereka.

"Nyari siapa?" tanya Kiren sedikit ragu. Wajah seseorang itu seperti tak asing, sepertinya ia pernah lihat.

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang