45

246 9 1
                                    

Kiren menundukkan kepalanya tidak bersemangat sama sekali. Setelah pulang sekolah, Kiren tidak langsung pulang. Dia mampir ke Markas anak Laskar terlebih dahulu sambil memantau kegiatan belajar anak-anak Laskar bersama Pak Harto.

Tatapannya kosong melihat lantai membuat Johan penasaran dan mendekatinya.

"Lo kenapa Ren?" tanya Johan sambil duduk disamping Kiren.

Kiren tersentak lalu menoleh ke Johan. Kiren memberikan senyumannya agar tetap terlihat baik-baik saja. "Gapapa, emangnya gue kenapa?"

"Nggak usah ditutupin gitu! Lo lagi ada masalah kah? Nggak biasanya lo murung begini."

Kiren mengangguk kecil. "Gue kangen Erlangga."

"Kita semua juga kangen sama Er!"

"Iya." Kiren menghela napas berat. "Karena gue.."

"Nggak usah nyalahin diri lo sendiri!" Johan memotong ucapan Kiren.

Kiren menoleh ke Johan lalu menatap mata Johan lekat. "Tapi itu fakta Han! Er ketusuk karena nyelamatin gue!"

Johan tak membalasnya. Johan tahu apa yang dirasakan oleh Kiren. Gadis itu selalu menyalahkan dirinya atas musibah yang menimpa Erlangga. 

"Ren, lo mau tahu soal Geng Laskar gak?" sahut Dino yang berada didekat Kiren dan Johan.

"Apa?" tanya Kiren sedikit penasaran.

"Pertama-tama soal Erlangga dulu! Dia itu garda paling depan Geng Laskar, tanpa dia mungkin Laskar nggak akan ada dan gue juga bisa aja udah gak ada disini. Erlangga udah sering kena pukulan berkali-kali. Dia juga sering banget kotorin baju seragamnya sampai bercak darahnya susah ilang. Karena seringnya itu yang membuat kita percaya kalau Erlangga bukan cowok lemah melainkan cowok tangguh di SMA Matahari!"

"Gue nggak pernah lihat baju seragam Er kotor tuh?"

"Itu karena Er selalu beli baju seragam baru!" jelas Dino. "Lagipula, mana mau Er kelihatan burik di depan lo! Sebelum ketemu sama lo aja dia selalu pakai minyak wangi dulu!"

"Oh ya?"

"Iya, ya kan Han?"

Johan mengangguk menyiakan ucapan Dino. "Intinya Erlangga ngebentuk Geng Laskar supaya anak-anak seperti dia punya tempat kedua selain rumah!"

"Iya, itu maksudnya!" ucap Dino setuju.

"Gue tadinya anak yatim piatu yang kesepian di rumah lalu Erlangga yang ajak gue dan lainnya buat join di Geng ini supaya kita-kita ini punya hidup baru yang menantang. Laskar dan Erlangga yang bikin gue ngerasa kalau luka itu nggak menyakitkan karena perasaan yang terluka jauh lebih sakit!"

"Nggak mudah untuk bercerita ke orang lain tentang persoalan keluarganya, masalah dirinya atau masalah hidupnya. Tapi di Laskar, gue dan yang lainnya bisa dengan bebas menceritakan masalah gue karena Laskar rumah kedua kedua kita setelah rumah yang sesungguhnya." tambah Dino.

Kiren tersentuh mendengar penjelasan dari Dino dan Johan. 

Geng Laskar yang dibuat oleh Erlangga adalah tempat untuk anak-anak yang tersesat dalam hidupnya. Laskar adalah tempat paling nyaman yang berhasil mengalahkan kenyamanan rumah sendiri. 

"Pantas saja Er berusaha keras supaya Laskar tetap ada di SMA Matahari," ucap Kiren mengerti.

Johan mengusap wajahnya. "Waktu Erlangga ketusuk, Jujur gue marah sama lo Ren! Lo perempuan tapi lo nggak bisa jaga diri lo dan justru lo bikin Erlangga ngebahayain dirinya sendiri! Tapi rasa marah gue kalah saat gue lihat pertama kalinya Erlangga pingsan karena menyelamatkan perempuan yang dia cintai!"

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang