47

257 10 2
                                    

Erlangga sudah pulih total, dia mulai kembali bersekolah seperti biasa. Ada hal menarik saat Erlangga tiba di sekolah adalah saat dia memakai seragam lengkap dan rapih. Semua bekas luka yang biasanya muncul di wajahnya sudah menghilang dan tidak ada juga plester yang menempel di tubuhnya.

Pak satpam pun di buat bingung dengan penampilan Erlangga. Pak Satpam menghampiri Erlangga yang sedang memarkirkan motornya bersama Kiren.

"Ini Erlangga?" tanya Pak Satpam takut salah orang.

Erlangga mengangguk pelan. "Iya Pak, ini saya."

"Beda banget! Kamu abis sakit langsung tobat ya?"

"Bapak nih ya kalau ngomong, bener banget deh! Saya musti tobat biar bisa nikahin dia Pak!" balas Erlangga sambil menunjuk Kiren.

Kiren meresponnya dengan tersenyum. 

Pak Satpam menoleh ke Kiren lalu melihat Kiren dari atas ke bawah. "Pilihan kamu bagus ya! Carinya dimana?"

"Si Bapak nih ya!" Erlangga mendekati Kiren lalu merangkulnya. "Saya nggak mencari Pak tapi di cariin sama Ibu saya."

"Wah, keren!"

"Yaudah pak, saya masuk dulu ke dalam ya! Selamat bertugas pak."

"Iya, selamat belajar juga nak!"

Erlangga mengangguk kecil kemudian dia membawa Kiren ikut dengannya masuk ke dalam area sekolah.

Beberapa kali Kiren disapa oleh murid-murid yang lewat. Erlangga yang belum terbiasa jadi kebingungan lantaran hanya Kiren saja yang di sapa.

"Kenapa banyak yang sapa kamu?" tanya Erlangga.

"Kenapa? Kamu merasa tersaingi sama aku ya?" tanya balik Kiren meledek Erlangga.

Erlangga mengacak rambut Kiren. "Kamu nih ya! Aku serius loh!"

"Aku juga kurang tahu sih tapi kata Johan, mereka begitu karena aku merubah Anak Laskar jadi lebih baik," jawab Kiren sambil memeluk lengan Erlangga.

Erlangga mengangguk kecil. "Oh gitu."

"Intinya sih, mereka tetap sama ya! Bersikap akrab saat ada maunya!"

Erlangga mengantar Kiren ke kelasnya setelah itu dia yang masuk ke dalam kelasnya.

Saat ini di SMA Matahari banyak hal yang mengejutkan. Erlangga sudah kembali dengan penampilan yang berbeda lalu Anak-anak Laskar yang ikutan berpenampilan berbeda kemudian ada berita tentang SMA Matahari yang berganti kepemilikan.

Erlangga berpindah tempat duduk yang tadinya berada di belakang menjadi di depan dekat meja guru.

Deka dan Johan baru saja sampai. Mereka berdua mendekati Erlangga.

"Hari ini ada PR apa?" tanya Erlangga ke Deka dan Johan.

Deka dan Johan saling bertatapan. Mereka berdua terkejut mendengar pertanyaan Erlangga. Selayaknya anak rajin, tas Erlangga juga dipenuhi buku tulis dan buku paket pelajaran. Erlangga juga memiliki tempat pensil yang lengkap isinya. 

"Gue masih belum terbiasa sama percakapan anak rajin," ucap Johan sambil duduk di samping Erlangga.

"Gue juga. Gue yang biasanya nggak pernah ngantuk di sekolah tiba-tiba jadi ngantuk waktu di kelas! Apalagi kalau pelajaran Bahasa sama IPS."

Erlangga mengangguk setuju. "Gue juga ngerasain hal yang sama. Gue ngerasa asing duduk di kelas."

"Keluar aja yuk!" ajak Deka menghasut. "Jadi anak rajin bikin kita risih!"

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang