Srekk
Dia membuang semua laporan tentang Erlangga dan juga Geng Laskar. Kumpulan anak-anak nakal yang sudah berani mengacaukan sekolah hari ini. Dia melihat cctv, melihat semua cara mereka menyambut anak SMA lain dan juga mempersilahkannya mengacau di seluruh penjuru sekolah.
"BERANI-BERANINYA ANAK ITU!!" teriaknya marah.
Alaska Niko Pamungkas. Pria berjas itu terus meremas foto Erlangga. Alaska sangat marah sekarang apalagi dia melihat Erlangga yang sudah seenaknya sendiri. Semakin lama Alaska abaikan, anak itu justru semakin tak tahu diri.
"Perlukah saya menemuinya?" tanya Alaska kepada asistennya.
Pak Kepala Sekolah mendudukkan kepalanya. "Sebaiknya tidak usah Pak, saya bisa mengusirnya jika Bapak mengijinkan."
Alaska menoleh ke Pak Kepala Sekolah. "Setelah kau usir, apa ada sekolah yang menerima anak biadap itu?" tanya Alaska dengan nada mengintimidasi.
"Saya ragu Pak, saya tidak tahu."
Brakk
Alaska membuang semua barang di mejanya membuat kekacauan hingga mengejutkan semua orang yang sedang satu ruangan dengannya.
"Erlangga ingin sekali bertemu dengan Anda, jika Anda menemuinya sekali saja sepertinya tidak apa-apa," sahut Pak Harto, satu-satunya guru yang peduli pada Erlangga.
Alaska menoleh ke Pak Harto. Alaska menunjuk-nunjuk Pak Harto dengan telunjuknya. "Lihat! Kamu satu-satunya orang yang menyarankan saya menemuinya! Bagus, saya suka saran anda!"
Pak Harto menundukkan kepalanya merasa terhormat karena sarannya di terima dengan baik.
"Besok, saya akan ke Sekolah! Pastikan dia tahu kedatangan saya dan paksa dia menyambut saya!" perintah Alaska yang langsung di angguki seluruh orang yang ada di ruangannya.
Alaska melihat foto yang tadi dia remas. Foto Erlangga yang sedang tersenyum dengan wajah penuh lukanya. Erlangga tampak bahagia di foto itu tapi Alaska sangat yakin dia tak bahagia sama sekali.
*****
Kiren berjalan bersama Mutiara menuju kantin. Mutiara ingin istirahat bersama Kiren di kantin. Sesekali Mutiara mengajak Kiren tertawa bersamanya sambil mendengarkan cerita tentang Mutiara yang di hukum karena tidak memakai sepatu hitam melainkan sepatu high heels.
Brakk
"Astagah, apa itu?" tanya Mutiara terkejut melihat seseorang baru saja terjatuh di depannya.
Kiren dan Mutiara melihat ke sekelilingnya. Banyak sekali murid yang bergerombol melihat murid yang terjatuh di depannya. Kiren melirik untuk melihatnya, ternyata itu Bryan. Cowok yang pernah di risak oleh Erlangga.
Mutiara menarik tangan Kiren agar menjauh dari suasana mencekam itu. Kiren ikut saja menjauh dari sana.
"ANJING!!" teriakan Bryan yang di dengar seluruh penghuni kantin.
Kiren menoleh ke Bryan lagi. Melihat Bryan berdiri dari tempatnya dengan tangannya yang mengepal. Dari arah berlawanan, ada satu cowok lagi yang tak Kiren kenal mendekati Bryan lalu memukul Bryan.
"PUKUL TERUS WAN!!"
Wawan Deriyanto, Namanya. Laki-laki yang emosi dan ingin membalas dendam kepada Bryan. Entah apa yang terjadi antara Wawan dan Bryan hingga Wawan terus memukul Bryan hingga Bryan terkulai lemas di atas lantai dengan wajah penuh luka pukulan.
Kiren teringat kata Erlangga yang melarangnya untuk ikut campur terhadap urusan orang lain. Kiren menghiraukan pertengkaran itu dan memutuskan untuk ikut bersama Mutiara yang sejak tadi memaksanya untuk ikut dengannya meninggalkan kantin.
![](https://img.wattpad.com/cover/132935565-288-k955657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ERLANGGA BAGAS. Nama cowok gila yang hobi berkelahi, merokok, bolos pelajaran setiap hari. Ketua dari geng LASKAR beranggotakan 13 cowok tampan termasuk dirinya tapi.. tapi mereka itu geng biadab yang selalu berbuat onar d...