"Erlangga kasih tahu kalian nggak?" tanya Kiren pada Johan dan Deka yang satu kelas dengan Erlangga.
Erlangga tidak bisa dihubungi dan tidak masuk sekolah juga.
Johan menggeleng. "Gue sama anak-anak Laskar juga nggak bisa hubungin dia, mungkin nanti habis pulang sekolah kita semua mau ke rumahnya," ucap Johan.
"Bu bos resah dan gelisah ya? Nggak ada kabar dari Pak bos bikin Bu bos Gegana ya?" tanya Deka sambil tersenyum jahil ke Kiren. "Gegana, Gelisah, Galau, Merana.
Kiren memutar bola matanya malas. "Serah lo deh! Tapi gue minta tolong kasih tahu Er buat telpon gue ya!"
"Iya," jawab Johan.
Kiren mengangguk pelan. "Makasih."
"Ren! Kantin yuk!! Laper gue!" teriak Mutiara yang sedang menunggu Kiren di depan kelas.
Kiren menoleh ke Mutiara. "Iya-iya! Sabar dong!"
"Kurang sabar apa gue? Rela anterin lo kesini!"
"Yaudah, gue ke kantin. Kalau ada apa-apa sama Er, tolong kabarin gue!" pinta Kiren sebelum pergi dari kelas.
Seperginya Kiren. Johan kembali membuka ponselnya. Sebenarnya dia dan anak Laskar tahu kenapa Erlangga tidak masuk hari ini. Ada urusan mendesak, entah urusan apa itu. Yang jelas Erlangga sudah memberi kabar ke Anak laskar.
"Kayaknya Er beneran bakal di keluarin dari Sekolah deh!" ucap Deka sambil memasang wajah murung.
Johan melirik sekilas ke Deka. "Kenapa lo bisa yakin banget?"
"Ucapan bokapnya itu loh, dia kan pemilik sekolah ini!"
"Erlangga kan anaknya! Udahlah, tenang aja!"
Deka melirik sinis Johan. "Lo kenapa sih sesantai ini? Gue nih ya, takut loh kalau Er pindah! Nanti nasib nilai gue gimana? Kan selama ini Er yang bayar Reyno! Nilai kita selalu bagus karena kumpulan soal dan jawaban yang dikasih Reyno."
"Gue cuman anak buah disini, gue ikutin semua keputusan Er. Kalau Erlangga pindah, gue juga bakal ikut pindah! Simpel kan?"
Deka berdecak kesal. "Ck. Simpel lo bilang? Pindah nggak sesimpel itu apalagi kalau orang tua tahu? Kacau!"
"Itu sih lo. Gue nggak punya orang tua," balas Johan sambil mengangkat kedua bahunya.
"Ah iya, lo kan yatim piatu!"
Johan mengangguk pelan. "Jadi gue aman."
"Iri gue! Iriiii!!!" pekik Deka geram sendiri.
*****
"Boleh duduk disini?"
"Boleh! Duduk aja!"
Belum Kiren menjawab, Mutiara sudah mempersilahkan Reyno duduk di samping Kiren. Mau tak mau Kiren harus bergeser sedikit untuk memberi ruang agar tidak terlalu berdekatan dengan Reyno. Ada hati yang harus Kiren jaga sekarang.
"Kalian cuman berdua aja?" tanya Reyno sudah duduk disamping Kiren.
Kiren mengangguk, Mutiara juga menganggukkan kepalanya.
"Gue sih bisa makan sama siapa aja cuman Kiren tuh susah banget deket sama orang lain. Dia kaku orangnya, dia itu sering banget baca novel! Jadi jarang bergaul gitu deh!"
Kiren melirik sinis Mutiara. "Daripada lo, gosip melulu di kelas!"
"Biarin, yang penting banyak temen."
"Lo suka baca novel?" tanya Reyno penasaran.
Kiren mengangguk pertanda dia menjawab 'iya'.
"Gue juga suka baca novel."
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ERLANGGA BAGAS. Nama cowok gila yang hobi berkelahi, merokok, bolos pelajaran setiap hari. Ketua dari geng LASKAR beranggotakan 13 cowok tampan termasuk dirinya tapi.. tapi mereka itu geng biadab yang selalu berbuat onar d...