Deka dan Joshua saling tatap sesaat setelah mereka berdua keluar dari lift. Kedua sama-sama tidak tahu harus ke arah mana menuju Rooftop. Deka mengeluarkan ponselnya menelepon Dino yang berada dibawah namun panggilannya tidak terhubung. Sepertinya telepon Dino mati. Deka dan Joshua sama-sama menghela napas.
Sampai akhirnya beberapa satpam hotel keluar dari lift. Deka dan Joshua mengikuti mereka berlarian ke ujung lorong. Ada satu pintu penghubung antara lantai atas dengan rooftop.
Deka dan Joshua segera masuk ke dalam dan menaiki tangga.
"YA GUSTI YA TUHAN YA ALLAH YA AMPUN!!! ER!"
Siapa lagi yang teriak jika bukan Deka bahkan kuping Joshua sedikit sakit setelah mendengar teriakan Deka.
Deka melangkah mendekati Erlangga. Dia melihat banyak bercak darah menempel di baju Erlangga. Deka menahan sesak sambil mengepalkan tangan.
"ER BANGUN ER!! MASA KETUA GENG LASKAR TIDURAN DI TANAH, KOTOR ER! BANGUN GAK LO!!" teriak Deka sambil menggoyangkan tubuh Erlangga. "HIH PULES BANGET TIDURNYA!!
Plakk
"Angkat!! Er lagi pingsan tolol! Lo emang gak bisa lihat darah dipinggang Erlangga?" Joshua menarik kedua lengan Erlangga lalu berniat menggendongnya.
Deka membantu Joshua mengangkat tubuh Erlangga.
"Er ditusuk pake apa sih? Darahnya banyak banget deh?!"
"Nggak tahu!" jawab Joshua seadanya.
Deka dan Joshua dibantu beberapa satpam tadi membawa Erlangga ke bawah. Beberapa satpam lainnya juga ikut membawa Teresa yang pingsan disana.
Deka melirik tajam tubuh Teresa yang sedang digendong Pak Satpam. "Dia nggak lagi pura-pura pingsan kan?"
"Nggak tahu!"
"Ih! Nggak tahu melulu lo!" kesal Deka.
Joshua memutar bola mata malas. "Karena gue emang nggak tahu!"
"Ah bodo amat!"
Joshua memilih diam sambil terus menggendong Erlangga. Mereka turun menggunakan lift kembali.
Dibawah, Johan sudah memanggil Ambulans dan Kiren juga sudah diberi pertolongan pertama. Luka-lukanya sudah ditutup dengan perban. Johan dan yang lainnya menunggu Erlangga dievakuasi dari rooftop ke lobby hotel.
"Lo nggak manggil polisi juga Han?" tanya Dino.
Johan menggeleng. "Itu urusan pihak Hotel kalau gue yang ngelapor gak akan percaya polisinya."
"Loh kenapa nggak percaya?"
"Kita kan anak SMA yang masih imut-imut!"
"Ih, ketularan virus alay Deka lo?"
"Sedikit."
"Oh ya Bu Bos sekarang udah enakan belum? Atau masih syok?" tanya Dino perhatian.
Johan menoleh ke Kiren. "Kalau masih syok bilang aja, jangan pura-pura kuat Ren!"
"Iya bener! Kalau soal Erlangga, tenang aja! Dia gak akan mati muda karna ketusuk kok!"
"Jauh dari nyawa!" tambah Johan santai.
Kiren tersenyum tipis. "Makasih ya! Untung ada kalian dan maaf juga karena gue, Erlangga..."
"Gak apa-apa! Anggap aja ini pembuktian Erlangga buat ngelindungi lo!"
Benar yang dikatakan Johan tapi Kiren tidak setuju menjadikan kejadian ini sebagai bukti Erlangga mampu melindunginya. Kiren mengepalkan tangannya mengingat bagaimana usaha Teresa yang sangat menginginkan Erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ERLANGGA BAGAS. Nama cowok gila yang hobi berkelahi, merokok, bolos pelajaran setiap hari. Ketua dari geng LASKAR beranggotakan 13 cowok tampan termasuk dirinya tapi.. tapi mereka itu geng biadab yang selalu berbuat onar d...