Jangan lupa di vote dulu sebelum membaca ya! Terima kasih sudah mampir kesini, semoga terhibur dengan Abang Erlangga
*****
Kiren sama sekali tidak keluar dari kamarnya bahkan ia langsung pergi untuk berangkat sekolah tanpa menyapa Bisma dan Nita yang sudah menunggunya sejak tadi di ruang makan. Bisma menghela napas berat melihat anaknya mengacuhkannya.
"Kamu bujuk deh Ma, Ayah pusing lihatnya!" pinta Bisma menutup buku yang ia baca tadi.
Nita mengangguk. "Iya, Ayah. Nanti Mama coba bicara sama Kiren, semoga Kiren bisa mengerti yah."
"Iya, Ma."
Kiren mampir ke minimarket dahulu sebelum ke halte. Kiren membeli roti untuknya sarapan dan membeli beberapa snack lainnya juga.
Saat ingin membayar, Kiren di tawari coklat batangan yang sedang promo. Ada potongan harga untuk coklat batangan itu. Kiren langsung mengambilnya, Kiren teringat Mutiara yang sangat menyukai coklat.
Selesai membayar, Kiren langsung pergi ke halte. Kiren menunggu bus atau taksi datang. Ada beberapa orang yang ikut menunggu kendaraan umum seperti dirinya. Kiren menunggu sambil memakan roti yang ia beli tadi.
"Hei!"
Tiba-tiba seseorang berhenti di depannya. Menggunakan motor sport berwarna kuning dan wajahnya tertutup helm. Kiren memundurkan tubuhnya, tak mau sok kenal dengan orang asing yang berhenti di depannya.
Dia membuka helmnya, memperlihatkan wajah tampannya. Kiren membuka mata lebar-lebar melihat seseorang yang kini berada di depannya.
"Lo?!" Kiren terkejut melihat Erlangga.
Erlangga tersenyum manis. "Mau ke sekolah kan? Ayok bareng!" ajaknya.
Kiren segera menggelengkan kepalanya. "Nggak! Ngapain lo disini?!"
"Tadinya mau jemput calon di rumah eh ketemu disini," jawab Erlangga sambil mematikan mesin motornya.
"Apaan sih, nggak jelas banget!"
Erlangga tersenyum miring. "Ayok berangkat bareng, daripada berdiri terus nunggu bus."
"Gue lebih milih berdiri!" jawab Kiren ketus.
"Yakin? Nggak mau duduk manis sambil peluk gue dari belakang?"
"Apaan sih! Nggak jelas banget!" ketus Kiren lagi, sedikit merasa risih.
"Oh ya udah. Kalau nggak mau ya gapapa, sampai ketemu di sekolahan."
Erlangga segera menyalakan mesin motornya lalu memasang helmnya. Kemudian Erlangga pergi meninggalkan halte tempat Kiren berada.
Setelah Erlangga pergi, ada bus berhenti di depan Kiren. Kiren segera naik ke dalam busnya. Karena tak ada tempat yang kosong, Kiren terpaksa berdiri sambil berpegangan pada kursi bus.
Tanpa Kiren sadari, didekatnya ada Erlangga. Erlangga tak benar-benar pergi, Erlangga hanya memarkirkan motornya saja di belakang Halte dan ikut menunggu bersama Kiren. Erlangga memakai topi agar Kiren tak melihat wajahnya. Erlangga sengaja karena ia ingin mendekati Kiren.
Bus pun berjalan menuju arah sekolah SMA Matahari. Saat hampir tiba di halte SMA Matahari, Kiren hampir saja terjatuh karena bus berhenti secara mendadak. Untung saja ada seseorang yang menahan tubuhnya agar tak terjatuh. Kiren tak melihat wajah orang yang menolongnya, Kiren hanya mengucapkan terima kasih saja.
Kiren merasa perutnya sakit, mungkin karena ia hanya sarapan pakai roti saja. Biasanya Kiren sarapan pakai nasi beserta lauk pauk. Kiren memegangi perutnya sambil berharap bus segera tiba di halte sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ERLANGGA BAGAS. Nama cowok gila yang hobi berkelahi, merokok, bolos pelajaran setiap hari. Ketua dari geng LASKAR beranggotakan 13 cowok tampan termasuk dirinya tapi.. tapi mereka itu geng biadab yang selalu berbuat onar d...