4

534 37 18
                                    

Jangan lupa di vote dulu sebelum membaca ya! Terima kasih sudah mampir kesini, semoga terhibur dengan Abang Erlangga

Nggak di Next kalau gak vote!


*****


Erlangga menatap kertas di atas meja. Kertas bertuliskan Laskar. Ya, Laskar adalah nama Gengnya, Geng yang ia ciptakan untuk sekedar bersenang-senang.

"Udah?" tanya Erlangga melihat Johan dan Deka tiba di markas.

Johan dan Deka serempak mengangguk.

"Reaksi dia gimana?" tanya Erlangga lagi.

"Pastinya dia kaget tapi gak lebay, btw dia cantik ey!" jawab Deka begitu antusias. "Pilihan nyokap lo emang perfect deh! Gue juga mau deh di cariin jodoh sama nyokap lo, Er!"

Erlangga tersenyum miring. "Minta aja sendiri ke nyokap gue."

"Ck, susah-susah!"

"Oh ya! Dia belum tahu nama lo ya Er?" tanya Johan sambil duduk di dekat Erlangga.

Erlangga mengangguk. "Iya, masih ngehindar terus."

"Wah, lo kurang ganteng kayaknya deh. Makanya dia gak langsung nerima lo!"

Johan menutup mulut Deka. "Mulut lo mending diem aja deh!"

Erlangga mengusap wajahnya. "Kita bahas rencana kita sekarang!" tegas Erlangga.

Semua anggota Geng Laskar yang tadinya sedang asik dengan kegiatan mereka langsung merapat mendekati Erlangga. Mereka semua mendengarkan rencana yang dibuat Erlangga.

"Karena kita nggak mungkin terus membusuk di sekolah ini, kita pasti lulus atau di luluskan. Gue mau kalian buat brosur dan rekrut anak-anak baru untuk masuk ke Geng kita tanpa sepengetahuan pihak sekolah!"

Erlangga mengambil ponselnya lalu membuka galeri dan menampilkan sebuah foto dari ponselnya.

"Dia ketua Geng Mentari, cari tahu tentang dia supaya gue bisa cari celah ancurin Geng itu! Semuanya harus mulus dan kalau perlu kekerasan jangan pernah ragu buat manggil gue! Kalian paham?"

"SIAP, PAHAM!!" seru seluruh Anggota.

Erlangga tersenyum puas. "Bagus! Kerjakan sekarang!"

"SIAP!"

Beberapa Anggota Geng keluar dari markas untuk menjalankan tugas mereka. Erlangga masih di Markasnya bersama Deka sampai bel istirahat.

"Ini kisi-kisi buat ulangan nanti, udah ada jawabannya juga tuh!" Deka memberikan ponselnya ke Erlangga.

Erlangga melihat layar ponsel Deka sekilas. "Kirim ke gue."

"Oke."

Erlangga membaca kisi-kisi soal untuk ulangan hariannya nanti. Meski Erlangga tak pernah masuk kelas dan tak pernah juga mengikuti pelajaran di kelas, Erlangga harus tetap masuk ke kelas saat ulangan harian atau ikut ulangan semester. Bagaimana pun ia harus mengisi rapotnya dengan angka yang bagus.

Meski Erlangga tak begitu pintar, berkat orang dalam ia bisa mendapatkan nilai bagus setiap ulangan. Erlangga tak perlu susah payah belajar karena uang selalu berhasil.


*****


Perasaan Kiren sedikit tak enak sejak menaiki tangga menuju rooftop sekolahnya. Tangga yang tak pernah ia lewati dan sangat sempit juga. Hanya muat satu orang saja. Kiren membuka pintu rooftop dengan ragu-ragu.

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang