50. Sampai Jumpa Lagi

474 10 2
                                    

Langkahnya terhenti saat di depan matanya sang gadis cantik sedang berlarian kecil mendekatinya. Senyuman lebar tampak di wajah gadis cantik itu.

"Halo calon suami!" sapa Kiren yang tadi berlarian mendekati Erlangga.

Erlangga mengelus rambut Kiren lembut kemudian mencium kening Kiren.

"Halo juga calon istri dan ibu dari anak-anak aku," balas Erlangga.

Kiren tersenyum lebar mendengarnya. Kiren mengambil tangan Erlangga yang mengelus rambutnya. Kiren memutar-mutar cincin tunangan yang terpasang di jari manis Erlangga.

"Hari ini musti ke Butik terus ke tempat cathering makanannya sama harus ke gedung resepsinya juga, kamu yakin nggak apa-apa? Nanti kalau capek gimana?"

Kiren menyentuh pipi Erlangga. "Sayang, semakin cepat di urus, semakin cepat kita menikah. Emangnya kamu mau pernikahan kita diundur?"

"Nggak mau!!" jawab Erlangga cepat. "Kita nikahnya sekarang aja yuk di KUA aja, gak perlu ada resepsi lah, repot! Menikahnya pakai almamater kampus aja, yuk!"

Kiren memukul pelan lengan Erlangga. "Jangan aneh-aneh deh!"

Erlangga memanyunkan bibirnya lalu menarik tubuh Kiren. Erlangga memeluk Kiren di depan umum. Banyak orang yang melihat mereka namun mereka sudah mengenal seperti apa Erlangga jika bersama Kiren, mereka hanya melihat lalu kembali acuh.

"Lusa kita udah wisuda abis itu kita menikah, aku takut kamu kecapean terus sakit!"

Kiren menepuk-nepuk pelan punggung Erlangga. "Er. Jangan terlalu khawatir sama aku," ucap Kiren menenangkan Erlangga.

Erlangga mengangguk. "Cara supaya aku nggak khawatir, kamu harus rajin minum vitamin!" pinta Erlangga.

"Iya."

Erlangga melepaskan pelukannya. Kisahnya dengan Kiren belum selesai dan terus akan berlanjut hingga mereka menua bersama nantinya.

Setelah lulus dari SMA MATAHARI, Erlangga mengambil jurusan Teknik sedangkan Kiren mengambil jurusan psikologi. Meski berbeda jurusan, mereka berada di satu universitas yang sama.

Setiap harinya mereka selalu berangkat dan pulang bersama meski terkadang jam masuk kelas mereka berbeda.

Beberapa anak Geng Laskar juga mengikuti jejak Erlangga untuk melanjutkan pendidikan mereka di Universitas ini. Ada Deka, Dino dan Joshua sedangkan anak Laskar lainnya melanjutkan pendidikan mereka di tempat lain.

Anak-anak Geng Laskar masih sering berkumpul di rumah Erlangga. Mereka masih meneruskan Geng yang saat ini sudah dimiliki orang lain.

"Ayok kita ke kantin Er! Deka, Dino sama Joshua pasti udah nungguin kita," ujar Kiren sambil memeluk lengan Erlangga.

Erlangga mengangguk pelan kemudian dia berjalan menuju Kantin Universitas bersama dengan Kiren.

******

16 Tahun Kemudian

Laki-laki itu terbangun dari tidurnya lalu mengangkat tubuhnya untuk duduk diatas ranjangnya. Laki-laki itu mengusap kedua matanya kemudian samar-samar dia melihat sosok wanita berada di depannya. Laki-laki itu pun tersenyum lebar sambil melebarkan kedua tangannya.

"PAGI MAMA!" teriaknya.

Kiren menghela napas sejenak kemudian menarik tangan anaknya. "Ayok bangun! Mandi terus sarapan."

"Iya Ma, sebentar ya! Kumpulin nyawa dulu."

"Yaudah, Mama tunggu di meja makan! Jangan tidur lagi!" perintah Kiren.

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang