[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
ERLANGGA BAGAS. Nama cowok gila yang hobi berkelahi, merokok, bolos pelajaran setiap hari. Ketua dari geng LASKAR beranggotakan 13 cowok tampan termasuk dirinya tapi.. tapi mereka itu geng biadab yang selalu berbuat onar d...
Erlangga menarik napas panjang lalu menghembuskannya.
"Oke! Reyno adalah anak tiri anda dan anda sangat peduli dengannya, anda mau saya keluar dari sekolah ini supaya saya tidak melibatkan Reyno ke dalam masalah. Benar seperti itu Pak?" tanya Erlangga menjadi serius lagi.
Alaska menganggukkan kepala. "Kamu cepat mengerti!"
"Anjing!"
Alaska membuka matanya lebar-lebar. Baru saja Erlangga mengatainya dengan nama hewan. Benar-benar tidak sopan.
Plakk
Erlangga tersenyum lebar setelah menerima tamparan dari Alaska. Tidak sakit secara fisik tapi mentalnya kembali terluka. Erlangga mengepalkan tangannya menahan rasa kesalnya lagi.
"Nggak sopan!!"
Erlangga mengangguk pelan. "Memangnya kalau saya sopan, Anda mau mengakui saya sebagai anak anda?" tanya Erlangga serius.
Alaska diam tak menjawab.
"Sudahlah," ujar Erlangga mengalihkan pandangannya. Terlalu sakit melihat wajah Ayah kandungnya itu.
"Saya tidak mau Geng Laskar di usik lagi dan soal bukti yang anda punya itu, saya tidak takut karena anak TIRI anda akan saya libatkan juga!" ucap Erlangga lagi dengan menekankan satu kata.
Setelah itu Erlangga melangkah masuk ke dalam gedung sekolah. Erlangga tidak melangkah ke kelasnya melainkan melangkah ke gudang dekat kantin yang sekarang sudah menjadi markas baru Geng Laskar.
Saat masih dijalan, Erlangga membuka ponselnya. Ada pesan dari Kiren untuknya. Erlangga langsung membuka pesan itu.
Kiren ❤️ Makasih ya! Tapi kali ini gue nggak mau balikin kotak bekalnya biar lo nggak modus kayak waktu itu lagi. Btw jangan bolos kelas lagi ya!! Kalau ketahuan bolos, kita marahan!
Erlangga tersenyum lebar melihat pesan itu. Erlangga menghentikan langkahnya, ia tak jadi ke markas. Erlangga langsung belok ke kiri lalu melangkah menuju kelasnya.
Gadisnya menyuruh untuk tidak bolos kelas itu artinya Erlangga harus masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran yang berlangsung di kelas.
Sesampainya di kelas, semua anak-anak kelas dibuat terkejut melihat kehadiran Erlangga. Seperti moment langka, semua anak-anak kelas langsung melihat Erlangga dari pintu kelas sampai dia duduk di tempat duduknya.
"Er?" panggil Johan sambil menutup mulutnya yang terbuka lebar.