44

235 11 2
                                    

Gak Vote gak di next haha!


Berkat Kiren, Geng Laskar jauh lebih tertata. Geng Laskar yang sekarang tidak lagi keluyuran diluar sekolah dan membolos kelas. Anak-anak Laskar mulai mengikuti les private setiap hari setelah pulang sekolah yang mana guru lesnya adalah Pak Harto.

Kiren juga membantu Erlangga dengan menggantikan Erlangga menjenguk Alaska yang sudah membaik kesehatannya. Alaska selalu menyambut kedatangan Kiren dengan ramah, sangat berbeda saat Alaska menyambut Erlangga.

Kiren mengusap wajahnya. Padahal baru 1 Minggu dia menggantikan Erlangga tapi terasa sangat melelahkan. Kiren harus menerima banyak sekali laporan dari anak-anak di sekolah yang menginginkan Geng Laskar bubar dan ada juga yang memaki-maki dirinya karena membuat Teresa, Bryan dipenjara dan Erlangga masuk rumah sakit. 

"Bu Bos cantik!" sapa Deka mendekati Kiren yang sedang berjalan di lorong kelas.

"Ohh, kirain siapa!" Kiren tersenyum tipis lalu menghentikan langkahnya. "Hari ini lo masuk kelas kan?" 

Deka mengangguk. "Iya, masuk kok!"

"Syukurlah."

"Bu Bos mau kemana? Mau gue temenin nggak?" 

"Gue mau ke kantor guru, lo mau ikut?"

Deka mengangguk cepat. "Mau!"

"Tumben minum es plastikan gitu?"

"Gapapa, iseng aja buat cemilan."

Kiren kembali melangkah dan kali ini dia melangkah bersama Deka. Beberapa anak Laskar mulai terbiasa dengan aturan baru Geng Laskar. Mereka sudah tidak lagi memakai seragam yang dikeluarkan dan tidak lagi merokok juga. Kiren mengubah rokok menjadi permen. Kiren juga melarang Anak Laskar ke Markas saat jam pelajaran.

"Tadi di kelas belajar apa?" tanya Kiren.

"Algoritma."

"Oh! Oke."

Deka membuang plastik es nya yang terus dia bawa padahal sudah kosong. "Ren, lo masih ngejenguk Pak Alaska ya?"

"Iya, kenapa?"

"Gapapa. Gue ngerasa kurang suka aja. Meski dia itu Ayah kandung Erlangga tapi dia nggak pernah anggap Erlangga anaknya. Justru yang dia anggap anak malah kabur!" jelas Deka tak senang dengan Alaska.

"Meski begitu, dia tetap ayah kandung Er!" Kiren juga kurang suka dengan Alaska tapi Kiren ingin sekali Alaska tahu banyak tentang Erlangga. Selama ini Alaska tidak mengenal dekat Erlangga dan hanya melihat cover luar sifat nakal Erlangga saja. Kiren terus menceritakan kelebihan Erlangga ke Alaska agar Alaska bisa mengenal Erlangga.

"Niat lo emang baik sih Ren cuman gue kurang suka aja!" tambah Deka.

"Iya, gapapa." Kiren menoleh melihat wajah serius Deka. "Tumben lo serius gini?"

Deka tersenyum miring. "Gue kalau mode serius lumayan serem ya?"

"Nggak sih! Malah jelek!"

Deka berdecak kesal. "Sialan!"

Kiren tertawa pelan. Kiren mengambil permen dari kantong bajunya lalu dia berikan permen itu ke Deka. "Nih permen buat lo!"

Deka miris melihat permen yang sekarang ada ditangannya. "Cuman lo doang yang ngasih permen ke anak geng!"

"Haha, yaudah diterima aja! Selagi Erlangga nggak ada, Laskar gue yang pegang!!"

"Iya-iya!"

Deka dan Kiren kembali berjalan menuju ruang guru bersama. Deka membuka bungkus permennya lalu memakannya. Permen rasa jeruk, asam dan manis. Kiren tertawa puas saat Deka merasakan rasa asam dari permen pemberiannya.

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang