Erlangga duduk di depan para guru dan juga ada Alaska di tengah-tengah mereka. Erlangga memasang wajah datar begitupun dengan Alaska yang santai saja dengan mengangkat satu kakinya ke atas satu kaki lainnya.
"Kamu Erlangga?"
Erlangga diam tak membalas. Jujur saja hatinya terasa bimbang harus memulai percakapan seperti apa dengan Ayahnya itu. Ini pertemuannya untuk pertama kali dengan Ayahnya setelah Ayahnya meninggalkan dirinya saat masih kecil, lebih tepatnya saat Erlangga masih berusia 6 tahun.
"Saya dapat kabar bahwa kamu mengacaukan sekolah kemarin, apa itu benar?"
"Ya," jawab Erlangga singkat.
"Apa alasan kamu melakukan hal itu?" tanya Alaska menatap lurus mata Erlangga.
Erlangga diam tak mau menjawab.
"Kalau kamu nggak jawab, saya bubarkan perkumpulan yang kamu buat itu," ujar Alaska mengancam Geng Laskar.
Erlangga tersenyum miring, merendahkan ancaman Alaska. Erlangga tak akan membubarkan Geng Laskar, apapun yang terjadi Geng Laskar tetap berdiri dan tetap ada di SMA Matahari.
"Coba saja," balas Erlangga meremehkan Alaska.
Alaska merasa tertantang dengan jawaban Erlangga.
"Sebelum saya bubarkan itu, saya ingin mengeluarkan kamu dari SMA Matahari!"
Erlangga terkejut mendengarnya. Di keluarkan? Oleh Ayahnya sendiri, Erlangga tetap diam saja untuk saat ini. Erlangga ingin melawan tapi belum saatnya.
"Karena kamu terlalu banyak bolos pelajaran di kelas, dengan tegas saya mengeluarkan kamu dari SMA Matahari!!" ujar Alaska bernada tegas seolah memerintah para guru yang mendengarkannya.
"Maaf Pak, Mengeluarkan saya tidak akan mengubah apapun!" ucap Erlangga menatap Alaska dengan tajam.
"Mengubah apa?"
Erlangga tersenyum miring. "Mengubah fakta bahwa saya adalah anak anda!"
Ucapan Erlangga seperti sebuah tamparan keras bagi Alaska. Alaska terkejut mengetahui Erlangga mengenalinya. Alaska pikir Erlangga tak akan mengenalinya karena dia meninggalkan Erlangga saat masih kecil.
"Anda terkejut Pak?" tanya Erlangga ikut menaikkan kakinya seperti posisi duduk Alaska.
"Saya Erlangga Bagas Pamungkas!"
Alaska kembali terkejut hingga tak mampu membalas ucapan Erlangga.
"Berapa harga yang perlu saya bayar agar anda kembali pulang?" tanya Erlangga dengan serius.
"Ah! Bukan pulang ke rumah tentunya, pulanglah ke sisinya!" tambahnya lagi sambil memiringkan kepalanya.
"ERLANGGA! YANG SOPAN!!" teriak Pak Harto memarahi Erlangga.
Erlangga menoleh ke Pak Harto. "Aduh, gimana ya Pak? Tapi saya nggak bisa sopan ke dia Pak!"
Erlangga kembali menoleh ke Alaska dan menatapnya dengan tajam lagi. "Karena dia tidak pernah mengatakan maaf ke saya saat dia salah!"
Alaska berdiri dari tempat duduknya. Alaska menghampiri Erlangga lalu mencengkeram erat kerah baju Erlangga. "Jaga cara bicaramu!! Saya bukan Ayahmu!"
Hatinya sakit mendengar ucapan Ayahnya yang tak mengakuinya. Erlangga membalas tatapan Alaska. Ayahnya sudah tak layak menjadi seorang ayah sejak dia meninggalkannya. Erlangga ikut berdiri dan membiarkan saja tangan Alaska mencengkram erat kerah bajunya.
"Anda memang bukan Ayah saya sejak anda meninggalkan rumah! Ah! Saya tidak pernah dendam kepada anda kok! Tapi.."
Erlangga melirik ke arah Pak Harto dan guru-guru lainnya. "Saya ingat semua hal yang sudah anda lewatkan setelah pergi meninggalkan saya dan Ibu saya. Anda melewatkan kesempatan membahagiakan anak dan istri hingga dunia mereka hancur karena Anda!" bisik Erlangga tak mau masalah keluarganya terdengar di telinga para guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ERLANGGA BAGAS. Nama cowok gila yang hobi berkelahi, merokok, bolos pelajaran setiap hari. Ketua dari geng LASKAR beranggotakan 13 cowok tampan termasuk dirinya tapi.. tapi mereka itu geng biadab yang selalu berbuat onar d...