9

408 24 16
                                    

Bugh

"BERHENTI!!"

Teriakannya menggema di telinga seluruh anggotanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teriakannya menggema di telinga seluruh anggotanya. Geng Laskar bertemu dengan Geng Mentari. Satu-satunya kelompok yang memiliki ketua seorang gadis. Gadis cantik tapi hanya wajahnya saja yang cantik. Sifatnya? Tidak sama sekali.

Geng Mentari menghampiri Geng Laskar di depan pintu gerbang SMA Matahari. Menyerang lebih dulu sebelum Geng Laskar menghampiri mereka.

Erlangga menatap tajam Ketua Geng Mentari yang sedang duduk di seberangnya sambil memakan lolipop.

"Dengan alasan apa lo nyerang sekolah gue?!" tanya Erlangga tegas.

Ketua Geng Mentari. Jessi Dwi Melati namanya. Biasa disapa Jessi atau Je. "Gue nggak nyerang sekolah lo tapi nyerang anak buah lo!" balas Je mengoreksi.

Je melirik ke sekelilingnya. Banyak yang menontonnya seolah dirinya sedang memberikan pertunjukan yang menarik. "Sekolah lo agak berantakan ya? Atau jangan-jangan selama ini nggak ada yang ngurus?" tanyanya.

"Kalau berantakan emangnya kenapa? Lo mau urus?!"

Je mengangguk. "Ya, pengennya sih gitu tapi sekolahan lo kurang menarik!"

"BILANG AJA LO TAKUT, CUPU!!" sahut Deka dengan berteriak lantang.

"EH! DIEM LO!!" teriak salah satu anggota Geng Mentari membalas sahutan Deka.

"GUE PUNYA MULUT BUAT NGOMONG! EMAK GUE AJA NGGAK NGELARANG GUE BUAT NGOMONG TUH!!"

Beberapa Anggota Geng Mentari menunjukkan ekspresi marah dan ingin mendekati Deka namun Je menahannya. Je masih ingin bersenang-senang. Sekarang belum saatnya menyerang.

"Lo belum jawab pertanyaan gue, dengan alasan apa lo tiba-tiba nyerang gue?"

Je tersenyum miring. "Iseng aja. Kan katanya lo mau berkunjung hari ini dan gue yang baik hati ini mau jemput lo!"

"Dia ngelanggar persyaratannya Er!" sahut Johan yang berada tepat di belakang Erlangga.

Erlangga tahu. Jika kedua Geng akan bertemu, mereka harus bertemu setelah sekolah bubar dan bertemu di tempat yang sudah di janjikan serta di larang untuk menyerang tanpa peringatan lebih dulu. Persyaratan yang Erlangga ciptakan agar tidak merugikan fasilitas sekolah. Persyaratan yang disetujui semua Anggotanya.

"Dasar ular!" decak Erlangga mulai melangkah mendekati Je.

Je pun ikut berdiri lalu melangkah mendekati Erlangga juga. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan tatapan tajam mereka.

"Karena lo udah disini, gue nggak perlu susah payah berkunjung bukan? Kita bereskan disini, di wilayah gue dan dengan cara gue!" ucap Erlangga tepat di depan Je.

Je mengangguk. "Yakin?" tanya Je memiringkan kepalanya. "Kalau ada anak lain yang terluka gimana? Cara yang lo pakai kan selalu kasar!"

"Kita lihat aja!" Erlangga tersenyum miring. "SERANG!!" teriak Erlangga memerintah Anggotanya.

ERLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang