"Mereka seperti berjumlah beberapa orang....mereka mungkin juga Shinobi, mereka menuju arah sana, lurus kedepan."Sakura mempercepat larinya.
"Mereka juga membawa Teka, aku tidak yakin tapi sepertinya Teka juga terluka saat datang ketempatku."
"Sial. Aku lengah!"
Sakura mempercepat larinya. Dia ingin mengutamakan keadaan rekannya tapi yang satu justru di bawah tanpa ia bisa tebak jelas apa maksud musuh membawanya.
Sementara yang satu terluka dan tidak ingin ia libatkan karena beberapa alasan, seperti Yui tidak bisa di ajak bertarung, bisa-bisa dia dalam bahaya atau malah menjadi batasan Sakura untuk bergerak. Jahat memang jika mengatakan beban tapi apa boleh dikata jika itu juga menyangkut keselamatan mereka sendiri.Sakura sendiri tidak yakin, tapi harusnya jika mengejar dengan kecepatan seperti ini harusnya dia paling tidak, bisa merasakan keberadaan mereka, mungkinkah mereka berbelok arah? bersembunyi? Salah satu alasan mereka bersembunyi adalah mungkin mereka sudah tahu jika mereka di kejar.
Sementara Sakura mengejar kelompok yang klaimnya sebagai perampok itu, beda lagi dengan Tama dan Hiko yang berlari menjauhi sumber suara yang mereka yakini adalah sebuah pertarungan. Mereka berniat untuk pergi jauh sebelum mendapati pertarungan itu, kemungkinan besar yang akan mereka alami adalah menjadi korban atau bahkan lebih dari itu jika mereka secara tidak sengaja terlibat.
Mereka jarang terlibat pertarungan, mereka hanya berkeliling jadi....
"Hiko jika bisa berlari lebih cepat, lakukan." Perintah Tama yang berada beberapa meter di belakang Hiko.
"Aku bisa." Tama mengangguk.
'sial. Mereka berjumlah beberapa orang, jika begini terus kita bisa disadari mereka'
"Hiko! Berlarilah duluan dan tunggu aku jika sudah sekitar 200 meter dari sini pelankan larimu. Aku akan menyusul!" Hiko berhenti melompati dahan.
"Ada apa?? Kenapa kau menyusul?? Bukannya kita harus lari bersama???" Tama menghelah nafas.
"Aku akan menceritakannya nanti. Intinya lari saja dulu." Hiko diam menatapnya dan Tama menatapnya balik. Hiko tidak begitu paham tapi sepertinya bahaya mendekati mereka lantaran Tama menunjukkan ekspresi serius.
"Baiklah. Janji ya kau menyusul." Tama mengangguk sebelum Hiko menuruti perintahnya.
"Tumben dia menurut." Tama merogoh tas kecil yang selalu ia bawah di belakang pinggangnya. Tas kecil yang cukup untuk membawa beberapa senjata kecil pula.
"Aku tahu ini mungkin berlebihan tapi, orang-orang disana..." Tama menatap arah belakangnya. "sepertinya terburu-buru....seolah dikejar atau menghindari sesuatu...." Kemudian menatap berlembar-lembar kertas peledak yang ada di tangannya.
"Mungkin ini saatnya benda ini berguna."
Dengan bermodalkan kertas-kertas peledak , Tama sedikit berharap jika ini bisa menjadi tanda untuk sesuatu yang berada di belakang sesuatu yang menuju ke arahnya. Tama tidak terbiasa bertarung walaupun dia adalah Shinobi karena itu jebakan sederhana seperti ini adalah hal yang bisa ia lakukan.
Setidaknya biarkan orang-orang dengan jumlah chakra tidak sedikit itu mengira sesuatu tentang ledakan yang nantinya terjadi karenanya.
"Aku tidak bisa merasakan chakra terlalu jauh........, Bisa-bisa aku tidak bisa mengejar Hiko."
Tapi jaga-jaga dan penasaran adalah hal yang mendominasi. Fisik lemah dan memaksakan menggunakan lebih banyak chakra membuatnya harus menanggung resiko nantinya. Tema memperluas jangkauan sensornya, lebih luas hingga mampu merasakan samar-samar chakra lain dari orang-orang yang menuju arah yang sama dengannya. Sekaligus untuk merasakan chakra Hiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...