"Teme?!."
Naruto mulai bosan berteriak dengan sopan didepan pintu. Dengan cukup berani ia langsung membuka pintu dan masuk begitu saja mencari Sabahat revennya, tanpa memikirkan hal apa yang bisa jadi resiko jika dia melakukannya.
"Tidak terkunci....dia tidur? Yang benar saja." ucapnya pada diri sendiri terus berjalan dengan kantung belanjaan. Entah sejak kapan dirinya akhir-akhir ini suka membawa barang tiap berkunjung di apartemen Sasuke. Langkah kakinya membawanya kedapur.
"Teme!?." Panggilnya berteriak lagi.
"Teme!? Kau di-." ucapan Naruto terhenti saat menemukan orang yang dicarinya.
Sasuke terduduk dilantai sambil dialiri chakra kehijauan dari Sakura yang setengah berlutut.
"Hei? Apa yang terjadi?." Tanyanya polos dan sukses mendatkan pelototan tajam dari Sasuke. "Kau kenapa?." Seolah tidak peduli dengan tatapan tidak bersahabat Sasuke, Naruto kembali bertanya.
"Sakura-chan, apa yang terjadi? " Naruto mengerutkan keningnya menatap Sakura.
"A-ah kecelakaan kecil." jawabnya tersenyum kikuk.
Flashback on.....
"Aku merindukan ibuku...biarkan seperti ini, hanya sebentar. " gumam Sasuke. Sakura diam. Namun wajahnya tidak diam, wajahnya makin memanas jika mengingat Sasuke merangkulnya begitu erat.
Jika dia pikir lagi ..
Apa ini benar Sasuke?
"Kau...."
"Teme!?"
Sakura tersentak kaget mendengar suara yang begitu tidak asing ditelinganya, dengan sangat tidak sengaja dia melakukan gerakan refleks menghantam perut Sasuke dengan sikunya. Hasilnya Sasuke terdorong kebelakang dan sangat tumben ia tidak menjaga keseimbangannya. Mungkin dia terlalu kaget.
Di posisi nyaman seperti tadi sungguh dia tidak menyangka akan berakhir begini. .
"Akh!."
Ringis Sasuke."Eh?! Sasuke-kun!" Sakura membekap mulutnya lalu menghampiri Sasuke yang duduk di lantai sambil memegangi perutnya. "Maafkan aku, astaga. Aku tidak sengaja." ucap Sakura langsung mengalirkan chakranya.
"Ishh...kau mengagetkanku." ringisnya. Meski kuat tetap saja ulah Sakura masih terasa. Tentu saja sakit. "Ma-mana yang sakit??? Sangat sakit???hwaaaaaa maafkan aku!."
"Tentu saja." ketus Sasuke dengan wajah masamnya.
"Maafkan aku. Ya ampun." Sakura terus berucap maaf dengan wajah memerah malu atas kelakuannya serta wajah paniknya yang begitu kentara.
"Maafkan aku. Maaf...maaf...maaf" meski sakit namun Sasuke tidak bisa menyangkal jika Sakura panik begini membuatnya agak merasa senang.
Tapi tetap saja. Sakit.
Flashback off....
"Kecelakaan? Ah dasar." Naruto menggelekan kepalanya lalu mengeluarkan isi belanjaannya yang semoga berguna, karena jika tidak, mungkin Sasuke akan membunuhnya karena merusak momentnya.
Sakura mendelelik sebal.
"Ini gara-gara kau BAKAAAA!!!" Jeritnya dalam hati.
"Memang Teme kenapa?." Naruto berjalan santai mendekati kompor sementara Sasuke kini dibantu berdiri oleh Sakura.
"Maafkan aku." bisik Sakura. Sasuke mendengus lalu duduk. Sesekali ia masih mengelus perutnya.
"Akan ku bunuh kau Dobe." Sasuke berujar pelan sambil bersandar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...