Beberapa bulan kemudian...
Waktu benar-benar berlalu begitu cepat, apa lagi saat kau memiliki sebuah pekerjaan setiap harinya. Kesibukan akan menjadi salah satu faktor kau lupa akan waktu dan Sakura termasuk salah satu orang yang merasakannya.
Setelah sempat juga disibukkan oleh beberapa misi daei Kakashi, Sakura kini kembali menyibukkan diri dirumah sakit seperti hari-hari biasa. Membantu medis lain, melakukan operasi yang bahkan kadang lebih dari sekali dalam sehari.
Itu kadang jadi sangat melelahkan, tapi Sakura jarang mengeluhkannya."Sepertinya Ino sibuk."
Siang ini Sakura berencana mengajak Ino untuk makan siang bersama. Tugasnya tidak begitu banyak hari ini jadi dia ingin mengajak sahabat pirangnya itu makan diluar. Setelah dia ingat-ingat dia juga mulai jarang bersama Ino beberapa hari terakhir."Atau aku coba ajak dulu ya." Sakura tidak berharap banyak, jika Ino sibuk maka dia akan makan sendiri. Sakura hanya sedang mengusahakan punya teman makan siang.
Tersenyum dan balas menyapa beberapa orang yang menyapa dirinya duluan adalah hal yang Sakura lakukan sepanjang menelusuri koridor rumah sakit yang sudah berubah dengan rumah sakit yang dulu. Meski tidak begitu mengenal siapa yang menyapanya tapi Sakura tahu beberapa diantaranya adalah pasien yang pernah ia tangani serta beberapa medis yang juga pernah dia bantu atau mengenalnya. Itu yang dia lakukan sebelum menemukan sesuatu yang sebenarnya sudah biasa tapi tapi tidak biasa karana dia melihatnya disini.
"Huh dasar." Sakura mengembuskan nafasnya mendapati Ino dan Sai sedang berbincang berdua. Seingatnya Sai biasanya ke rumah sakit jika ada anggotanya yang terluka, dia sendiri atau menjenguk seseorang. Tapi menjenguk jarang terjadi.
Gadis misim semi yang berdiri agak jauh dari dua teman seangkatannya itu mempertimbangkan apakah dia harus ke sana atau...
"Ah lupakan." Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya. Ino sepertinya akan pergi dengan Sai sekarang, dilihat bagaimana ekspresi sahabatnya itu sepertinya mereka berencana pergi bersama untuk sesuatu siang ini. Sakura mendengus sebelum berbalik arah dan meninggalkan tempatnya berdiri tadi.
"Yah makan sendiri bukanlah yang hal buruk." Sepertinya keluar dari area rumah sakit sendirian di jam makan siang adalah satu-satunya pilihannya. Kadang Sakura heran, saat dia sibuk Ini mengajaknya dan yang lain makan tapi saat Sakura yang tidak sibuk malah tidak ada yang bisa dia ajak makan bersama.
Setelah Sakura pikir-pikir Sai dan Ino memang jadi dekat sekarang. Kalau tidak salah dua orang temannya itu menajadi dekat semenjak terlibat dengan misi Shikamaru beberapa waktu lalu.
"Atau mungkin mereka sekarang jadi sepasang kekasih ya? Ck terserahlah. Aku lapar." Baru saja dia benar-benar hampir keluar dari kawasan rumah sakit, seruan seseorang memanggilnya menghentikan langkahnya.
"H-Haruno-san!"
Tap
Kaki Sakura berhenti melangkah dan kepalanya segera menoleh ke arah belakang.
🌸🌸🌸
"Uh haaaahh~ misi yang melelahkan." Pemuda pirang dengan netra biru yang sedang berjalan keluar dari kantor hokage itu meregakan otot-otot lengannya.
"Kau terlihat muda sekali kelelahan hooaam~." Dan pemuda berwajah lelah disebelahnya sejak tadi diam kini bicara sambil sesekali menguap.
"Kau hanya tidak tahu berapa misi yang ku ambil minggu ini ttebayo dan harusnya aku yang bilang itu padamu." Shikamaru melirik Naruto dengan tatapan datar yang lebih datar seperti biasanya. "kau terlihat menyedihkan." Naruto terkekeh kecil memperhatikan wajah Shikamaru. Wajah yang cukup memperlihatkan jika putra tunggal Shikaku Nara itu sepertinya tidak tidur semalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...