Setelah sarapan yang sedikit lama karena banyaknya obrolannya yang mereka lakukan dengan satu topik saja membuat Sakura sedikit terlambat ke rumah sakit seperti biasanya. Dia tidaklah terlambat seperti jadwal yang di tetapkan tapi dia hanya terlambat dari jadwal yang dia tetapkan pada dirinya sendiri.Sasuke menolehkan kepala ketika dia hendak mengambil jubahnya yang digantung di belakang pintu saat mendengar Sakura bersenadung kecil.
"Aku kira kau terlambat." Sakura mengangkat bahunya santai sambil merapikan letak pelindung kepalanya yang dia jadikan bando. Dia sibuk menata rambutnya.
"Terlambat di jadwalku sendiri, aku tidak terlambat ke rumah sakit. Jadi tidak usah merasa bersalah." Ledek Sakura. Sasuke mendengus mendengarnya. Tentu salah Sasuke sampai Sakura tidak pergi lebih awal, pemuda itu mengajaknya bicara cukup panjang sampai Sakura terlambat menghabiskan sarapannya karena meladeni Sasuke bicara.
"Ya aku sangat merasa bersalah sampai ingin kau sekalian tidak pergi saja." Balas Sasuke dengan nada datar namun tersirat candaan didalamnya.
"Kau ini-,"
Tap
Sakura tersentak kaget saat merasa kepala agak terdorong ke depan, seketika dia seperti membeku ditempat setelah Sasuke menyentuh bahunya dari belakang dan begitu tahu apa yang terjadi di belakangnya. Satu-satunya orang yang bersamanya di ruangan ini sedang berdiri tepat di belakangnya, jaraknya sangat dekat sampai-sampai ketika dia sedikit membungkukkan badannya dan menundukkan kepalanya maka Sakura bisa merasakan kepala pemuda itu berada sangat dekat dengan kepalanya.
"A-apa....APA LAGI YANG DI LAKUKAN?!" batin Sakura menjerit heboh tapi dia tidak melakukan pergerakan apa-apa, hanya diam membeku ditempat seolah menunggu apa yang akan dilakukan Sasuke dibelakangnya.
"Hahhh...aku tidak bisa menahannya." Sasuke memejamkan matanya sambil berucap dalam hati.
Helahan nafas panjang Sasuke membuat Sakura merinding. Tidak ada hal lain yang dilakukan pemuda itu selain berdiri di belakangnya sambil membenamkan wajahnya di rambut merah muda Sakura."S-Sasuke-kun?"
"Hmm."
"A-ada apa?"
Sasuke tidak mengatakan apapun beberapa saat sampai dia menjauhkan wajahnya dari kepala Sakura. Ah tidak, tepatnya rambut Sakura.
"Tidak ada. Rambutmu wangi." Sakura menolehkan kepalanya menatap tidak percaya ke arah Sasuke sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. Demi apapun, dia sudah deg-degan sendiri karena perlakuan tidak biasa Sasuke yang sangat tiba-tiba. Di pelototi itu seperti malah membuat Sasuke tersenyum tipis sebelum mendaratkan telapak tangan besarnya di wajah Sakura dan mengusap wajah gadis itu dengan asal namun tidak kasar lalu kembali bergerak menutup mata Sakura. Seolah dia berniat menghapus ekspresi yang Sakura tujukan kepadanya.
"Ada apa dengan tatapanmu itu hn?" Tanyanya dengan tawa ringan di akhir kalimatnya. Sakura mendengus sebelum menjauhkan telapak tangan besar Sakura di matanya.
"Aku benar-benar jadi terlambat karena kau." Sasuke hanya tersenyum tipis menanggapinya saat Sakura bicara melewatinya menuju pintu depan. Sementara Sakura sibuk untuk membuka pintu yang terkunci Sasuke masih diam di tempatnya menatap Sakura penuh arti.
"Kenapa masih disitu? Ayo cepat kita pergi Sasuke-kun." Panggil Sakura.
"Iya."
Sakura hanya tidak mengetahui bahwa Sasuke tidak hanya sekedar membenamkan wajahnya di rambut Sakura dengan alasan "mencium wangi rambut"nya, tapi bibirnya benar-benar mencium helaian merah muda itu tanpa Sakura sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...