Untukmu Untukku

2.1K 223 29
                                    


Setelah menemani Sakura makan, saat tidak ada agenda lain maka Sasuke akan mengantarnya pulang. Berjalan bersama sambil sesekali mengobrol adalah suatu kegiatan sederhana yang cukup betah di lakukannya. Meskipun sedang berjalan dan mengobrol dengan Sakura tapi pikirannya sesekali teralihkan jika memperhatikan Sakura lebih intens.

Sasuke terdiam beberapa saat setelah mendengar jawaban Sakura. Jawaban yang di ucap dengan begitu santai oleh gadis musim semi itu cukup membuatnya merasa bahwa asumsinya benar. Tapi sisi lain walau dia merasa asumsinya benar tapi dia sama sekali tidak merasa lega ataupun seneng mendengarnya. Padahal sama sekali tidak ada yang salah dari ucapan Sakura barusan. Semuanya bisa di buat masuk akal tapi ada sesuatu jauh di lubuk hatinya sedikit tidak setuju mendengarnya.

"Apa-apaan aku..."

Benar-benar satu kalimat yang bisa membuatnya merenung dan memikirkannya berulang-ulang.

"Jangan bodoh. Ikuti hal yang di inginkan ya jika ingin membuatnya nyaman."

"Tentu aku juga biasa saja. Kita kan sering seperti ini, ne?"

"Sasuke-kun?"

"Hmm? Ya?" Tanpa sadar dirinya malah melamun. Matanya menemukan Sakura kini tengah melihat ke arahnya dengan pandangan bertanya.

"Kau melamun tahu. Kau tidak mendengarkanku?" Sasuke diam. Otak jeniusnya berusaha mengingat apa yang tadi mereka bicarakan sambil berjalan.

"Naruto...mengajak reuni lagi?" Suaranya terdengar agak ragu menjawab tapi dia yakin dia benar.

"Oh aku kira kau tidak dengar. Iyaaaa itu aku tanya apa kau mau datang?" Sering bersama membuat Sasuke sedikit mengambil pelajaran setiap kali Sakura mengajukan pertanyaan. Harus dia akui dia memang bukanlah pria yang bisa selalu peka atau memiliki kepekaan yang tajam tentang wanita, tapi setidaknya dia bisa mengira-ngira setiap kali gadis di depannya ini bertanya, Sakura memang tidak memperlihatkan dengan jelas tapi Sasuke tahu. Gadis itu terkadang lebih menunjukkan bahwa dia menginginkan jawaban yang bagus.

"Mungkin." Sakura menengok wajahnya dan berjalan sedikit lebih cepat untuk menatap Sasuke dengan lebih jelas.

"Ehh? Kau ada misi ya?" Sasuke hanya tersenyum tipis sebagai jawaban. Bagi Sakura itu sudah cukup sebagai jawaban "iya"

"Lama ya?" Meski Sakura berekspresi biasa saja tapi lagi-lagi pertanyaan gadis itu membuatnya seperti menyadari sesuatu.

Deg

"Tidak. Hanya misi ringan." Sasuke berucap dengan nada sedikit lembut mengisyaratkan bahwa dia tidak akan pergi jauh begitu saja. Ayolah, dia baru kembali kemarin dan harus pergi lagi? Sasuke memang sangat menjaga dirinya dari tindakan melibatkan perasaan pribadi yang bisa menjadi penghambat dalam keberlangsungan misi yang dia terima tapi dia juga juga mempertimbangkan beberapa hal.

Termasuk untuk tinggal setelah pergi beberapa lama.

Kalo ini dia punya setidaknya beberapa alasan dari setidaknya alasan yang benar-benar bisa membuatnya menetap sedikit lama jika tidak memiliki kepentingan khusus di desa selain melaporkan misi dan sebagainya.

"Hmm...begitu rupanya." Sakura bergumam nyaris seperti berbisik. Sasuke sangat tahu tanpa Sakura beritahukan secara terang-terang tentang dia yang harap Sasuke berada di desa. Dia tahu gadis ini selalu mengharapkan kepulangannya walau dia sesekali menjadikannya sebuah candaan. Bahkan seperti semalam, saat Sakura mengatakan kalau dia sering memikirkan kapan dirinya kembali desa cukup menyentuh hatinya.

Bagaimana dia tidak merasa hangat di rongga dadanya saat tahu bahwa selalu ada orang yang menunggu kepulangannya?

"Mungkin kali ini, aku akan di desa sedikit lama."  Kepala merah muda Sakura seketika langsung mendongak untuk menatap Sasuke. Pemuda itu tidak meliriknya tapi hanya menatap lurus ke depan dengan tenang. Wajahnya yang terkena cahaya senja membuatnya terlihat lebih tampan saat tersenyum tipis seperti sekarang.

Sakura? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang