Beberapa jam setelahnya....
Tok...tok...tok...
"Sasuke-kun?" Sakura memanggilnya dengan pelan, seolah dia yakin bahwa pemuda itu ada di dekat pintu dan bisa mendengarnya.
Sayang tidak ada respon, jadi Sakura memutuskan untuk membuka pintu itu.
Cklek
Sakura agak kaget saat mendapati pemuda itu duduk di dekat pintu."Sasuke-kun??? Kenapa kau duduk disini? Astaga." Sakura lekas masuk dan berjongkok di sebelah Sasuke.
"Kau tidur??" Dia bertanya sambil menengok wajah pemuda itu. Sasuke yang awalnya bersandar memejamkan mata kini membuka kedua matanya perlahan. Ia perlahan membuka matanya lalu menatap Sakura.
Wajah datar dan tenang serta tatapan yang jelas menunjukkan kebosanan terlihat disana."Kau tidur?" Sakura bertanya dan di balas gelengan oleh Sasuke. "kau mengantuk?" Sakura bertanya lagi sambil mengarahkan tangannya untuk menyentuh rambut yang membingkai wajah pemuda itu.
"Aku tidak mengantuk." Ah dia berbohong. Sakura terdiam sebentar lalu tersenyum paham. Dia baru ingat bahwa pemuda ini sudah berada diluar desa cukup lama, melakukan perjalanan yang jauh dan mungkin tidak tidur bukanlah sebuah masalah baginya. Ayolah dia pasti pernah menunggu sesuatu atau terjaga untuk sesuatu berjam-jam, bahkan lebih lama dari menunggu Ino pulang.
Menunggu di dalam kamar Sakura bukanlah apa-apa bagi Sasuke.Ya itu bukanlah apa-apa jika itu adalah bagian dari misinya.
Tapi ini? Dia hanya duduk diam didalam kamar dengan wangi yang cukup dia sukai sampai membuatnya merasa nyaman. Nyaman dan lama-lama malah membuatnya mengantuk.
"Kau mengantuk." Kekeh Sakura menyentuh rambut Sasuke. "maafkan aku." Sasuke mengembuskan nafasnya sebelum menatap Sakura. "Ino baru saja pulang."
"Kalian sepertinya bicara banyak hal." Sakura terkekeh sambil memainkan ujung rambut Sasuke. Sasuke sama sekali tidak menghentikan tangan gadis itu saat jari-jarinya menyentuh ujung rambutnya begitu saja.
"Hanya beberapa tapi cukup panjang. Maaf." Sasuke mendengus. "Kalau begitu aku harus membereskan sesuatu dulu." Ucap Sakura sembari berdiri.
"Apa?" Sasuke yang masih duduk mendongak menatap Sakura.
"Umm....gelas dan piring? Ya itu. Kau jangan duduk disini." Ujarnya sembari mengulurkan tangan, berniat membantu Sasuke untuk bangun dari duduknya. Sasuke terdiam sebentar menatap uluran tangan Sakura lalu kembali menatap gadis itu sebelum meraih tangannya. "padahal jika mengsntuk kau bisa berbaring di kasurku dulu tidak perlu sampai tidur sambil duduk Sasuke-kun."
"Aku tidak mengantuk." Sakura mendengus mendengarnya. Jelas sekali pemuda itu mengantuk tadi bahkan sepertinya sudah sempat tertidur beberapa saat sebelum Sakura datang.
Saat Sakura hendak melepaskan tangan pemuda itu ketika Sasuke kini sudah berdiri di dekatnya, Sasuke malah menahannya. "akan ku bantu." Ujarnya pada Sakura."Eh tidak perlu. Lagipula tidak banyak." Sakura menggeleng singkat sebelum melepas lembut genggaman pemuda itu dan berjalan ke dapur.
Walau Sakura memintanya untuk duduk saja diluar, nyatanya Sasuke malah mengekorinya ke dapur.
"Ya ampun, duduk diluar saja Sasuke-kun."
"Hn." Walau Sasuke merespon seolah dia mengiyakan tapi sebenarnya dia tidak pernah beranjak dari kursi didepan meja makan.
"Kau mau ku buatkan sesuatu?" Sakura bertanya sembari mencuci piring, dia berdiri membelakangi Sasuke sejak tadi.
"Siapa tahu kau ingin teh lagi?" Tanya Sakura lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...