Tsundere

10.1K 735 64
                                    

Ino hanya memasang senyum saat Sakura menyapanya pagi ini, tentu saja itu merupakan sebuah keanehan pertama yang Sakura temui hari ini.

Biasanya sahabat Yamanakanya itu akan berceloteh sedikit saat mereka berpapasan dirumah sakit.

"Dia kenapa?." Pikir  Sakura dengan ekspresi bingung menatap kepergian sahabat pirangnya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Sakura senpai, apakah laporan ini sudah benar?."

"Haruno-san, bisa tolong bantu mengecek pasien kamar 104?."

"Haruno-san, Shizune-san memanggil anda."

"Sakura, bisa tolong-."

"Sakura."

"Tarima kasih Haruno-san"

Haruno-san...

Sakura-senpai...

Haruno-san

Haruno-san

Haruno-san

Haru---

Brukkk

"Huh..." Sakura menghempaskan dirinya dikursi kerjanya sambil membuang nafas berat.

Gadis bermata Haruno  itu bersandar lelah di kursinya sambil memejamkan mata. Rasanya hari ini sungguh melelahkan, mungkin juga termasuk efek dari lemburnya semalam mengurusi laporan rumah sakit, ah ya sepertinya dia juga melupakan sesuatu.

Makan siang

"Dirumah saja." ucapnya masih memejamkan mata. Ia melirik jam dinding diruangannya.

Pukul 15:32

"Eh sudah sore?."

Dirinya terlalu disibukan dengan segala urusan rumah sakit sampai tak menyadari sudah sore. Padahal ia berencana mengajak Sasuke makan siang jika pemuda itu sedang tidak ada misi hari ini.

Mungkin makan malam bisa jadi gantinya.

Sakura membuang nafas sebentar lalu melepas jas putihnya, membereskan mejanya dan beberapa barangnya.

Tok...tok...tok...

"Masuk."

Nampak Ino menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Kau mau pulang?."

"Tentu. Ada apa?." Tanya Sakura kembali membereskan barangnya tanpa menatap lawan bicaranya.

"Apa kau-." ucapan Ino terhenti saat melihat kondisi wajah sahabat merah mudanya. "Kau baik-baik saja, Sakura?." Tanyanya.

"Hum? Tentu. Ada apa? Ada yang aneh dengan wajahku?." Sakura mengerutkan alisnya saat menyadari tatapan aneh Ino.

"Kau....kau terlihat kurang sehat?." Sakura diam sebentar lalu menyentuh pipinya.

"Aku merasa biasa saja " ucapnya polos. "Ngomong-ngomong ada apa?."

"Tidak jadi."

"Eh? "

"Pulanglah." ucap Ino makin membuat Sakura bingung. "Aku rasa kau butuh istirahat."

"He? Tapi-."

"Bercerminlah "
Sakura mengerutkan kening.

"Disini tidak ada cermin " Ino memutar bola matanya bosan.

"Saat pulang. Sudahlah, kau pulang sana, diluar sedang agak mendung." Ino kembali menutup pintu ruangan bernuansa abu-abu dan putih itu, meninggalkan Sakura dengan segala kebingungannya.

Sakura? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang