Flashback...Sasuke's POV
Sudah lama sekali aku tidak kembali ke desa. Padahal hanya terhitung beberapa bulan lamanya tapi malah terasa lebih lama dari yang aku kira. Aku sudah merencanakan akan kembali beberapa waktu sebelumnya tapi yang terjadi hanyalah aku yang mengirimkan surat mengenai misiku dan rencanaku kembali tanpa adanya perwujudan dari niatku itu.
Sejujurnya tidak begitu banyak alasan mengapa aku harus kembali ke desa selain karena perjalananku, misiku dan laporanku serta beberapa hal mendting atau mendesak yang kurasa perlu aku bicarakan dengan Kakashi atau Naruto. Banyak yang terjadi selama aku diluar dan tentu jika itu berhubungan dengan jejak Kaguya atau sesuatu yang mengancam Konoha maka harus ku laporkan.
Sejujurnya tanpa kembali pun aku bisa melaporkannya. Aku bisa mengirim pesan saja jika memang niatku hanya sekedar melapor. Sedangkan mengenai membahas hal penting dengan orang tertentu aku memang kembali ke desa tapi tidak akan berlama-lama didesa.Ya itu yang bisa ku lakukan jika aku memang hanya akan melapor dan membicarakan hal penting. Tapi lain ceritanya jika Sakura ikut menjadi alasanku kembali. Aku bisa mengirim pesan untuk melapor, aku tidak akan berlama-lama didesa jika hanya sekedar untuk membahas hal penting yang tidak mengharuskan ku tinggal lebih lama.
Tapi tidak dengan sesuatu yang berhubungan dengan Sakura. Aku tahu mengirim pesan padanya sudah cukup, tapi ketahuilah terkadang pesan saja tidak cukup untukku berbicara padanya, ada saat dimana sesekali aku ingin melihatnya dan mendengar dirinya berbicara, aku ingin mendengar suaranya. Terkadang pula aku jadi ingin lebih lama di desa selama aku bisa tinggal lebih lama untuk sering bertemu dengannya meski hanya sesekali.
Bahkan tanpa kusadari menjadikan laporan dan urusan membicarakan sesuatu didesa sebagai alasanku berada di desa untuk lebih lama bersamanya.Aku hanya ingin bertemu langsung dengannya.
Semenjak aku tahu dia masih menyukai- ah tidak. Semenjak aku tahu dia masih mencintaiku dan dia tahu akupun merasakan hal yang sama padanya, aku jadi selalu ingin mengikutinya. Tidakkah itu konyol? Aku kadang berfikir. Kenapa aku selalu mau mengekorinya kemanapun dia pergi bahkan sampai mau saja menunggunya di ruangannya seperti beberapa waktu yang lalu. Atau jika tidak mengekorinya aku selalu ingin mengajaknya pergi denganku walau hanya sebatas mengantarnya pulang.
Ah kuharap dia tidak menyadari ini.
Aku berfikir mungkin itu karena aku merasa lega karena kekhawatiran ku mengenai perasaannya lenyap begitu saja saat dia mengatakan dia masih mencintaiku seperti sebelumnya. Aku lega dan aku merasa lebih bebas untuk menunjukkan jika aku ingin dia sering berada didekatku atau aku yang berada didekatnya walau tanpa obrolan sekalipun.
Yah sepertinya aku tidak sekedar ingin bertemu dengannya tapi aku ingin bertemu karena aku terlalu malas menahan perasaan dengan aneh ini.Apa aku sedang merindukannya? Ah mungkin begitu. Ini pernah terjadi beberapa kali tapi aku berusaha mengabaikannya karena selain melakukan perjalanan ada misi tersirat yang aku lakukan pula. Tapi ada satu waktu dimana aku jadi agak sering memikirkannya. Pasti ada saja hal sederhana yang membuatku jadi ingat dengannya.
Dengan alasan sangat ingin bertemu Sakura maka aku menjadikan rumahnya sebagai tujuan pertamaku saat aku tiba di desa. Sekedar ingin memberitahukan langsung jika aku kembali.
Sayangnya hal itu tidak bisa terlaksana sesuai dengan keinginanku. Siang tadi aku kembali langsung menuju rumahnya tapi setelah beberapa kali mengetuk pintu dan menunggu sekian menit dan tidak ada respon aku jadi ku putuskan untuk ke kantor Hokage terlebih dahulu. Aku punya banyak hal untuk menjadikan perkiraan alasan mengapa dia tidak ada dirumahnya. Aku tahu dia kadang bisa jadi gadis yang sangat sibuk dalam sehari, orang-orang dirumah sakit desa membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...