Tidak ada yang menarik hari ini.
Semuanya seperti biasa.
Ya itulah keseimpulan Sasuke disiang hari didesa kelahirannya. Seperti kemarin akhir-akhri udara terasa dingin. Padahal tadi lagi sangat jelas semuanya begitu cerah.
Ia baru saja kembali dari acara mengobrolnya dengan Naruto di kedai ramen tadi bersama Sai. Sebenarnya hanya Naruto dan Sai saja yang banyak bicara, dirinya hanya menanggapi seadanya. Meski ia berkumpul namun ia berharap gadis yang sejak kemarin membuatnya terlihat "bodoh" itu tidak ikut.
Ia masih ingat jelas ucapan Naruto sejam lalu.
"Ah sayang sekali Sakura-chan sedang sibuk dirumah sakit, jadi tidak kita bisa mengajaknya bergabung."
Ah gadisnya sedang sibuk. Tentu saja Sasuke paham akan hal itu. Sakura sosok ninja medis yang begitu diperlukan didesa. Wajar saja jika dia sibuk hampir tiap harinya dirumah sakit bersama dengan medis lain.
Bicara soal ninja medis lain, Sasuke teringat dengan junior Sakura. Soura? Ya Sasuke ingat namanya.
"Kenapa aku memikirkannya? bodoh." gumamnya sembari menuangkan teh di gelasnya. Ia sedang berada dirumah sendirian sekarang, selesai latihan sedikit, menemui Naruto dan yang lain lalu kembali ke rumah.Meski Sakura masih memiliki rasa padanya namun tetap saja, Sasuke masih tidak suka dan mungkin tidak akan pernah suka jika ada yang mencoba mendekati gadis musim semi itu. Bukankah itu wajar kan?
Sakura hanya tidak pernah tahu begitu banyak emosi, ungkapan perasaan, serta ekspresi dibalik wajah datar nan dingin Uchiha ini jika terkait dirinya. Meski kadang-kadang Sasuke menunjukkannya terang-tarangan.
Mata kelam Sasuke melirik jam dinding. Sudah hampir pukul dua siang dan dirinya tidak memiliki kegaiatan lain. Jujur ia sedikit bosan.
Seingatnya jam istirahat Sakura sudah lewat, kadang tidak sama dan kadang tidak ada jika ada operasi yang dilakukan berturut. Dia yakin gadis itu pasti berusaha keras disana.Karena itu Sasuke urungkan niatnya menemui Sakura dan memilih pulang.
"Hahh...." Helahan nafas kuat dari mulutnya setelah menenguk hati-hati tehnya. Dirinya hanya diam menikmati teh hangat di udara dingin sambil melihat keluar jendela.
"Kau pasti sangat sibuk." ucapnya pelan menatap keluar jendela. Ingin melakukan sesuatu tapi entah apa. Misi? Kakashi biasanya hanya memberinya misi level B keatas. Dan saat ini semua Jounin dan Chinin sedang mendapatkannya. Sedangnya misi lainnya? Belum ada.
Baru saja Sasuke hendak meneguk kembali teh hangatnya namun suara ketukan pintu dari bawah mengehentikan pergerakan tangannya.
Tok ..tok...tok...
Meletakkan gelasnya ia kemudian berdiri lalu berjalan turun untuk membukakan pintu.
Tok...tok..tok...
"Ck." Sasuke mendnegus malas mendengar suara ketukan pintu yang terus-menerus terdengar itu. Jika Naruto lagi maka dia akan-
Cklek
"Oh? Selamat siang Sasuke-kun."
Mungkin Sasuke tidak jadi marah sekarang.
Nampak gadis berambut sabahu yang kini memanjang itu berdiri didepannya sambil melambai kecil kearahnya. Terlihat lucuSasuke diam. Menyadari itu Sakura langsung tersenyum kikuk.
"Ano....apa aku menganggumu?." Tanyanya agak penasaran. Ia merasa Sasuke sedang mengejrakan sesuatu sampai akhirnya dia datang dan menganggu waktunya.
"Tidak." jawabnya langsung. "Masuklah, diluar dingin." Sakura mengangguk lalu masuk.
"Aku masuk ya." ucapnya agak bebrisik sebelum melepas sepatu ninjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fanfiction(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...