Tok...tok....tok....
Naruto mengelap tangannya sebelum turun membukakan pintu utama Sasuke.
"Aku saja! Aku saja! Aku saja!." Sasuke mengabaikannya.
Sementara Sasuke sendiri masih sibuk di dapur. Sejahat-jahatnya dia di masa lalu itu tidak menutup fakta bahwa Sasuke bisa memasak, mengingat dirinya selalu tinggal sendirian sejak keluarganya meninggal otomatis dia memiliki kemampuan memasak yang lumayan.
"Oh Sakura-chan!." Naruto berucap heboh.
"Naruto?."
"Hoho Teme ingin mengajak Sakura-chan rupanya. Pantas dia mau repot-repot memasak, berusaha menjadi calon suami yang baik eh" batin Naruto sebelum mengajak Sakura masuk.
Sakura menaikan sebelah alisnya saat melihat Naruto mengenakan apron, tapi Sakura tidak mempertanyakannya. Dia hanya mengikuti pemuda pirang itu.
Satu pemandangan langka melihat Sasuke berdiri didepan kompor memakai apron dan menggulung lengan bajunya hingga siku, memperlihatkan otot lengannya yang cukup kekar.
Tampan dan mempesona.
Sudah jelas.
"Selamat sore." ucap Sakura sekedar menyapa melambaikan kecil tangannya.
"Kalian terlihat manis dengan apron kalian." kekeh Sakura membuat Sasuke menoleh. Sasuke hanya tersenyum tipis sekilas mendengarnya lalu kembali sibuk.Lihat, semuanya normal setelah kejadian yang memicu penyakit jantung diruangan Sakura tadi. Sangat tidak adil.
"Gomen aku datang agak lama. Sepertinya kalian sibuk eh" Sakura tersenyum.
"Ya sangat sibuk, kan Teme?." Sindir Naruto kembali mencuci piring dan beberapa alat lain. Sasuke tidak menyahuti Naruto.
"Lalu kau Naruto?."
"Jadi pembantu gratisnya, Teme sialan." jawabnya menyindir lagi lalu mengambil air dan tentu saja Sasuke mengabaikan meski dia mendengarnya. Sakura malah tertawa kecil mendatangi Sasuke.
"Sepertinya enak." Sakura menengok dari arah belakang Sasuke tepat disebelah lengan kokoh pemuda itu.
"Aa kau akan terkesan." balas Sasuke melirik Sakura.
"Butuh bantuan?." Tawar Sakura.
"Tidak perlu, ini hampir selesai." jelas Sasuke. "duduklah."
"Tidak. Aku akan menyiapkan piring."
"Terserah saja." Sakura terkekeh lalu berlalu meninggalkan Sasuke. Sasuke tidak pernah bisa menghentikan gadis ini.
"Naruto, bisa bantu aku disini."
"Ayaya tunggu." Naruto mengeringkan tangannya lalu menghampiri Sakura.
"Hinata akan beruntung mendapatkan suami sepertimu nanti." goda Sakyra membuat pemuda yang biasa sering melontarkan godaan iseng padanya dan Sasuke kini dia itu tersentak.
Blush~
"Hei jangan menggodaku-ttebayo." Sakura mendengus geli menyadari Naruto juga bisa salah tingkah ternyata.
"Ngomong-ngomong apronmu manis juga."
"Kau meledekku, hentikan." ujar Naruto lesu membantu Sakura menyiapkan piring.
🌸🌸🌸
"Masakanmu lumayan." komentar Naruto.
"Kau calon suami yang baik." tambah Naruto sedikit mengode.YA KODE KECIL. Gilirannya menggoda rekannya.
"Walau aku malas mengakuinya tapi Kau akan beruntung mendapatkan suami seperti Sasuke, Sakura-chan,"
Aha Naruto masih waras untuk mengatakan hal yang bisa membuatnya kena sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura?
Fiksi Penggemar(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahirannya berniat memulai semuanya dari awal dengan guru, teman-temannya dan juga... "Sakura..." Ia meng...