4 - Kontrak Kerjasama!

9.6K 664 38
                                    

Violetta berdecak kesal saat mendapati ayahnya sedang menikmati kopi di ruang kerjanya. Violetta yang baru saja selesai rapat dengan timnya, harus siap diceramahi oleh ayahnya yang sudah datang jauh-jauh dari Rusia.

"Apa begitu caramu menyambut Daddy?"

"Kenapa Tuan Dominic tidak memberitahuku dulu kalau akan kemari?"

"Hei! Aku ini ayahmu!"

"Di perusahaan kau adalah atasanku."

Violetta menjatuhkan tubuhnya di sofa, lalu ia memperhatikan ayahnya yang sedang memberinya senyuman penuh arti.

"Ada apa? Kenapa Dad menatapku seperti itu?"

"NVD Airlines belum memberi kabar tentang kerjasama yang aku ajukan. Padahal ini sudah lewat seminggu setelah aku mengirim kontrak kepada mereka."

"Benarkah?" Violetta nampak terkejut.

Dominic memicingkan matanya penuh curiga kepada Violetta. "Kau tidak melakukan kesalahan kan saat melobi mereka?"

"Tentu saja tidak!" jawabnya dengan penuh penekanan.

Dominic tertegun, dan Violetta mencoba menunjukan raut wajah frustasi yang dibuat-buat. Sejujurnya dia senang karena harapannya untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan NVD bisa terwujud.

"Vio, kita tidak boleh kehilangan kontrak kerjasama dengan mereka. Sia-sia saja aku membuka cabang perusahaan di sini, jika aku tidak bisa menguasai perusahaan maskapai terbesar di Negara ini."

"Tapi kita sudah berhasil mengembangkan pembangunan bandaranya dengan fasilitas digital terbaik yang dibuat Ben, Dad. Apa itu masih belum cukup?"

Dominic menghela napas dalam, lalu ia menatap sang putri dengan sorot mata tajam. "Apa aku harus meminta bantuan Ares untuk menyelesaikan kontraknya?"

Violetta tercekat, dia menggertakan giginya lalu perlahan menghela napas.

"Aku akan bertemu langsung dengan pihak NVD, untuk membahas ini. Dad tidak perlu khawatir."

Violetta tidak suka kalau Dominic terus saja menyeret adiknya saat dia kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan kerjasama dengan perusahaan lain. Violetta sadar betul bahwa kemampuan Ares dalam melakukan negosiasi cukup bagus dan diakui oleh beberapa perusahaan besar, tapi jika terus seperti itu maka kemampuan Violetta tidak akan pernah berkembang.

Meski Violetta sendiri tahu, bahwa niatan asli Dominic yang terus menyeret Ares ke dalam urusan perusahaan adalah cara licik sang ayah agar Ares tidak melupakan identitasnya sebagai calon pewaris utama Bolshoy di masa depan.

Di tengah obrolan mereka, Helena kemudian masuk ke dalam ruangannya untuk mengantar kopi yang di pesan Violetta sekaligus menyerahkan catatan rangkuman rapat bersama timnya.

"Dia sekertaris barumu di sini?" tanya Dominic.

Helena mengangguk sambil memberi senyum kepada Dominic.

"Namanya Helena. Dia sudah punya suami dan dua orang anak. Sejauh ini kinerjanya cukup bagus." sergah Violetta.

Helena tercekat dengan ucapan Violetta. Memangnya sejak kapan dia menikah, apalagi memiliki dua orang anak?

"Sungguh? Aku pikir dia terlalu muda untuk ukuran wanita yang memiliki dua orang anak."

"Ah, maaf sebenarnya.."

"Cepat keluar! Hubungi lagi pihak NVD, dan tanyakan kapan kepastian mereka untuk bisa bertemu denganku!" sergah Violetta.

"Baik Nona, permisi."

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang