Bab 37

3.5K 346 94
                                    

Matteo mengerutkan dahinya, lalu dia tanpa sadar mencebik saat membaca balasan pesan dari Violetta. Lagi-lagi, Violetta akan salah paham padanya. Satu masalah belum selesai, kini masalah malah semakin rumit saja.

"Maaf, aku harus mengurus beberapa berkas untuk di kirim ke parlemen. Sampai mana tadi pembahasan kita?"

Matteo meletakkan kembali ponselnya di atas meja, berusaha fokus dengan urusan di hadapannya yaitu Patrick Sinister. Untuk masalahnya dengan Violetta, akan dia pikirkan nanti cara penyelesaiannya.

"Pendanaan untuk perbaikan pesawat milik militer angkatan udara."

"Ah benar.." Patrick tersenyum simpul, namun tak langsung menanggapi. Dia memilih melanjutkan menyantap makanannya.

Melihat respon Patrick yang terkesan jual mahal, Matteo hanya bisa menahan diri untuk tidak terpancing. Karena inilah tujuan Patrick sebenarnya, mencari masalah dengannya.

"Sebenarnya saran yang diberikan Tuan Joe saat jamuan makan malam di Washington tidak aku anggap serius. Tapi rasanya sedikit aneh, jika Menteri Keuangan mengeluh soal pengeluaran kas Negara yang cukup besar untuk Kementrian Pertahanan di hadapan para pengusaha."

Patrick menghentikan kegiatannya, lalu dia mengambil serbet untuk mengusap mulutnya.

"Sebenarnya tidak ada masalah untuk masalah keuangan, Joe hanya sedikit berlebihan. Dia sengaja bicara seperti itu untuk memperalat pengusaha seperti kalian."

Matteo mengangguk, lantas dia kembali menyantap makan siangnya.

"Tapi, terima kasih untuk tawaranmu itu. Faragos Kingdom ternyata benar-benar dermawan."

"Jangan salah paham, segala sesuatunya selalu ada alasan di balik layar. Bukan begitu?"

Patrick hanya tersenyum menanggapi.

"Ah mungkin itu tidak berlaku untukmu, karena setahuku seorang Patrick Sinister sering melakukan banyak donasi. Bahkan kau menjadi sponsor utama untuk panti asuhan Sayap Malaikat di New York sejak lima belas tahun yang lalu."

"Ya, aku melakukannya karena aku tumbuh di panti asuhan itu. Kau mungkin sudah mengetahui tentang informasiku, yang hanyalah seorang anak angkat di keluargaku."

Matteo mengamati pembawaannya yang cukup tenang. Sepertinya masalah uang dan keluarga tidak akan berhasil mengusiknya. Atau sebenarnya, Patrick sudah merencanakan sesuatu untuk terus menyerangnya secara perlahan.

"Artinya hidup kita tidak jauh berbeda, aku pun anak yang diadopsi dari panti asuhan oleh ayahku."

"Begitu pun dengan adikmu Ludwig." Patrick menyeringai. "Tapi apa kabar Ludwig? Aku sebenarnya lebih penasaran dengannya, karena adikmu itu terus mengirimkan pesan ancaman padaku."

"Kau beruntung karena hanya mendapat ancaman lewat pesan."

Patrick lantas meledak dalam tawa, dan itu berhasil membuat Matteo sedikit kesal.

"Aku memang bodoh, seharusnya aku tak bermain-main dengan Mafia." Patrick kemudian meminum air di gelasnya. "Tapi bagaimana ini Matteo, orang-orang seperti kalian sangat mengganggu ketentraman di Negara ini?"

Matteo menyeringai. "Aku rasa hanya sebagian saja. Sisanya tak masalah selama mereka mendapat keuntungan dari Mafia sepertiku. Bukankah Kasino membantu menumbuhkan sektor pariwisata? Semakin banyak pengunjung dari belahan dunia datang kemari. Pihak hotel, mall dan beberapa tempat wisata lain pun ikut terbantu. Jadi, sekelompok Mafia juga sangat membantu Negara."

Patrick mencebik meremehkan.

"Sebagian lagi, mungkin mereka pernah memiliki urusan dengan para mafia dan memiliki dendam yang tak kunjung selesai." lanjut Matteo.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang