Bab 75

4.3K 360 41
                                    

Keeseokan harinya, keluarga Faragos bersama Violetta pergi meninggalkan pulau dengan tujuan yang berbeda-beda. Matteo dan Ludwig tentu saja akan kembali ke Faragos Kingdom dan mulai memperbaiki semua kekacauan di perusahaan, Lucio dan Gustav akan mulai mengurusi Klan dan juga masalah hukum yang harus mereka jalani, sedangkan Violetta sudah tak sabar ingin melakukan healing.

Mereka tiba di dermaga, dijemput dengan mobil masing-masing, yang sudah siap mengantar ke tempat tujuan.

"Anak-anak, aku pergi dulu," ucap Lucio yang mendapat anggukkan dari kedua anaknya. "Dan Violetta, segera periksa kandunganmu itu. Aku sudah tak sabar menunggu kabar baiknya."

Mendengar itu Violetta hanya tersenyum tipis.

Setelah Lucio dan Gustav pergi, kini hanya tinggal mereka berempat di sana. Tapi Ludwig dan Jerry sudah masuk ke dalam mobil, sedangkan Matteo dan Violetta masih berdiri berhadapan saling memandang.

"Kau yakin tak mau aku temani hari ini?" Matteo terlihat khawatir.

"Mat, FK jauh lebih penting sedangkan aku hanya akan pulang ke rumah lalu beristirahat sebentar kemudian melakukan healing dengan melakukan perawatan tubuh, pergi makan makanan yang enak, lalu belanja sesuka hati."

"Sempatkan pergi ke rumah sakit, aku sudah menghubungi Javier dan dia akan menemanimu bertemu psikolog atau psikiater yang sudah dia siapkan." Matteo mengelus lengan kekasihnya, wajahnya terlihat sedikit memelas.

"Ya baiklah, jika ada waktu aku akan pergi ke sana."

Matteo lantas mendekat dan memberi Violetta sebuah pelukan yang cukup erat. Perasaannya begitu campur aduk, antara merasa lega karena semua masalah sudah selesai, namun merasa khawatir karena tak bisa memberikan waktunya untuk Violetta.

"Maafkan aku, Vio."

"Jangan minta maaf, karena kata maaf mungkin tak akan pernah cukup."

"Iya, aku tahu!" Matteo melepas pelukannya, kemudian dia merogoh saku di bagian dalam jasnya, lalu mengeluarkan dompetnya.

"Mat, apa aku juga perlu memeriksa kandungan seperti yang diminta oleh ayahmu?"

Matteo yang baru saja mengeluarkan blackcard miliknya lantas terhenti.

"Bagaimana menurutmu, Mat?"

Matteo menggigit bibirnya, kemudian dia meraih tangan Violetta dan memberikan kartu miliknya. "Kalau begitu, ayo kita pergi sekarang dan aku tak perlu pergi ke kantor."

"Tidak, maksudku aku bisa pergi sendiri untuk memeriksanya."

"Apa urusan pekerjaan jauh lebih penting?" protes Matteo.

Violetta mendesah.

"Oke baiklah begini saja. Hari ini kau pergi bekerja, dan aku akan pergi melakukan perawatan. Besok, baru kita berdua bisa pergi ke rumah sakit untuk menemui psikiater dan memeriksa kandungan. Mat, saat ini pekerjaanmu jauh lebih penting, kau sudah ditunggu untuk rapat dan ratusan karyawan berharap banyak padamu sekarang."

Matteo menggertakkan giginya, karena dia berada dalam posisi tersudut.

"Jangan cemas Mat, aku akan menggunakan kartumu dengan baik. Nanti aku akan mengganti semua uangmu setelah kartu milikku bisa aku gunakan lagi." Violetta mengacungkan kartu itu ke hadapan Matteo sambil menyeringai nakal.

"Bukan itu yang aku cemaskan sayang." Matteo menghela napas dalam.

Violetta mengerucutkan bibirnya. "Harusnya aku tidak membahas ini, jika akhirnya malah membuatmu merasa tak nyaman."

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang