Bab 34

3.4K 332 64
                                    

"Ada sobekan di bagian dalam mulutnya, dan dokter akan mengambil tindakan untuk menjahitnya." terang Suster.

Violetta lantas menyugar rambutnya, sambil mengintip ke dalam ruangan IGD, karena dia tidak bisa masuk ke sana.

"Selagi pasien sedang ditangani oleh dokter, Nyonya bisa mengurus administrasinya ke bagian sana." Suster menunjuk ke sudut ruangan.

"Baik."

Violetta lantas berjalan ke bagian administrasi, dia mengurus segalanya dan setelah itu dia kembali menunggu di depan ruang IGD.

Drrrt.. Drrt..

Ponselnya terus bergetar, Matteo terus menghubunginya dan Violetta benar-benar muak sampai tanpa sadar dia membanting ponselnya. Semua orang langsung menatap ke arahnya, dan Violetta tidak peduli. Dia bahkan menginjak-nginjak ponselnya sampai hancur.

"Nyonya, ada apa?"

Violetta mengabaikan pertanyaan dari seorang Suster, kemudian dia duduk di kursi dengan terus menopang kepalanya yang sakit.

"Sialan Matteo!"

Tangannya terkepal kuat, kemudian dia menengadah menatap langit-langit. "Jangan menangis, Vio!" gumamnya.

"Nona Vio!"

Violetta menoleh, dan Andreas berlari ke arahnya. "Nona baik-baik saja? Apa yang terjadi?" tanyanya begitu panik.

Violetta tidak menjawab dan hanya memandangnya datar. Namun Andreas menyadari kekacauan yang terjadi padanya, bahkan dia langsung memunguti serpihan ponsel yang tercecer di lantai.

"Kenapa Nona ada di sini?"

"Kenapa? Apa aku mengganggu waktu istirahatmu?"

"Apa? Tidak! Hanya saja aku pikir terjadi sesuatu kepada Nona karena memintaku datang ke rumah sakit."

Violetta menghela napas dalam. "Adikku terluka, bagian mulut dalamnya sobek dan giginya patah."

"Tuan Ares?"

"Bukan, Benedict. Dan kau tahu siapa yang melakukannya?"

Andreas mengerutkan dahinya. "Mat..teo?" ucapnya ragu.

Violetta terkekeh, tentu saja Andreas akan mengetahuinya. Meski dia tidak 24 jam bersamanya, tapi Andreas memiliki anak buah yang selalu mengawasinya.

"Dunia kalian benar-benar menyebalkan. Aku berharap semua mafia atau kartel itu menghilang dari dunia ini!"

Andreas tidak bisa berkata apapun, tapi di dalam hatinya dia sangat senang melihat Violetta yang tengah murka seperti ini.

"Kau tidak perlu berusaha profesional sekarang, aku sudah tahu tujuanmu mendekatiku."

Andreas tercekat.

"Semua ini memang karena Ashley, dan kau memanfaatkan situasi ini. Tapi Andreas, kau memiliki tujuan lain padaku, ada orang lain di belakangmu."

"Nona, apa maksudmu?" Andreas begitu terkejut.

"Apa orang itu mengincar masa laluku? Apa dia ingin menghancurkan reputasiku dan Bolshoy?"

Andreas menggelengkan kepalanya. "Sejak awal, aku bekerja karena Tuan Dominic yang menyewa jasaku. Dan ya, memang benar bahwa aku memanfaatkan situasi ini untuk membalaskan dendam kepada Matteo, tapi semua itu bermula saat acara makan malam di Washington."

Andreas mulai gelisah, dia tidak menyangka bahwa Violetta bisa langsung mengetahui tujuan aslinya. Andreas berharap, Violetta percaya dengan alibinya.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang