Bab 29

3.7K 337 38
                                    

Aphrodite memandang penuh curiga ke arah Violetta yang tengah sibuk memilih beberapa pakaian. Entah apa yang kakak iparnya pusingkan, padahal dengan tubuh langsing dan wajah cantik, apapun akan pantas dia kenakan.

"Kenapa semua pakaianku seperti ini?" Violetta mulai frustrasi.

Lantas dia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu menatap ke arah Aphrodite yang sudah siap dengan segala racauannya.

"Lain kali, jika kau sedang bosan jangan habiskan uangmu untuk membeli banyak pakaian yang kau sendiri tak terlalu menyukainya."

Violetta tak menanggapinya, dia melirik ke arah jam dan seketika ide itu muncul.

"Temani aku membeli pakaian sekarang." Dia segera bangkit, kemudian berjalan masuk ke kamar mandi.

Aphrodite memutar matanya. "Aku memiliki anak kembar yang tidak bisa aku tinggalkan!"

Tidak ada jawaban dari Violetta, namun tak lama dia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah segar.

"Aku tidak bisa meninggalkan si kembar dengan Ibumu. Kau tahu sendiri bagaimana cerobohnya Ibumu bukan?"

"Itulah mengapa aku menyuruhmu memperkerjakan pengasuh untuk si kembar, setidaknya mereka berguna untuk saat-saat seperti ini."

"Kepada Ibumu saja aku tidak percaya, bagaimana bisa aku membiarkan orang asing menyentuh anak-anakku."

Violetta menghela napas dalam, lalu menoleh ke arah Aphrodite seraya mempertimbangkan ide yang ada di kepalanya.

"Baiklah, mau tak mau kita harus membawa mereka."

"Apa aku harus ikut menemanimu berbelanja pakaian? Bukankah kau punya ajudan tampan yang selalu mengikutimu?"

"Ya, tapi dia tidak bisa diandalkan untuk situasi sekarang. Pasalnya, setelah berbelanja aku harus menjemput Matteo di bandara."

Aphrodite begitu terkejut, dia bahkan mematung di tempatnya.

"Aku harus menyambutnya dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Aku ingin terlihat lebih cantik di matanya, sehingga dia bisa menatapku tanpa berkedip."

"Vio, apa kau yakin dengan keputusanmu?"

"Ya, kali ini aku yakin."

Aphrodite beranjak dari tempatnya, berjalan menghampiri Violetta yang tengah merias wajahnya.

"Begini, kita semua sudah tahu siapa dia dan kau tidak bisa sepenuhnya mempercayakan perasaanmu padanya."

"Aku tahu. Kau pikir aku tidak memikirkannya?" Violetta menyeringai.

"Lalu, mengapa kau begitu bersemangat ingin bertemu dengannya? Harusnya kau lebih berhati-hati."

"Aku hanya memberinya satu kesempatan. Dit. Kita lihat saja, apa dia bisa memanfaatkan kesempatanku dengan baik atau tidak."

"Dan menurutmu sejauh ini masih baik-baik saja?"

Violetta terdiam. Sejujurnya dengan terungkapnya hubungan mereka di media, membuatnya sangat tidak tenang.

"Apa yang akan kau lakukan jika dunia tahu sisi buruk dari Matteo? Apa kau kira, masa depanmu akan berjalan dengan baik?"

Jelas tidak, Violetta tahu itu.

"Risiko yang aku katakan padamu adalah itu, sesuatu yang mungkin akan merenggut ketenanganmu di masa depan."

"Dit, aku tahu semua tidak akan berjalan dengan mudah. Tapi aku ingin mencobanya sekali saja."

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang