Bab 9

8.6K 561 42
                                    

Violetta sudah melewati batasannya terlalu jauh, bahkan sangat jauh. Dia tidak bisa berpikir panjang lagi saat sisi emosionalnya yang diserang seperti sekarang ini. Matteo menciumnya lagi, dan pertahanannya kembali runtuh. Sebenarnya ada apa dengannya? Bukankah dia sudah mempertahankan diri dengan baik selama lima tahun terakhir?

"Kesalahan katamu? Kau pikir bisa bermain-main seenaknya denganku?"

Matteo terlihat sangat kesal. Dia tidak memperdulikan tindakannya yang mencengkram rahang Violetta begitu kencang, hingga Violetta tersentak ke pintu rumah.

"Lepaskan aku!"

Violetta mencoba melepaskan cengkraman tangan Matteo, namun hal itu sia-sia saja. Matteo jauh lebih kuat, dan jauh menakutkan dari apa yang dia bayangkan.

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu."

Matteo menciumnya lagi, begitu rakus seolah ingin memakan Violetta saat itu juga. Tapi perlahan ciuman Matteo mulai melembut begitu juga dengan sikapnya. Harusnya disaat Matteo lengah seperti ini, Violetta melepaskan diri, tapi anehnya Violetta malah menikmati sensasinya dan tidak mau melepaskannya. Dia sudah tidak waras!

Matteo membuka pintu rumahnya, dengan masih saling bertautan satu sama lain mereka masuk ke dalam rumah dengan intensitas ciuman yang semakin memanas. Matteo jelas akan marah jika hal semacam ini dianggap sebuah kesalahan oleh Violetta. Bahkan Violetta sendiri sangat menikmatinya, dia menyukainya.

"Ya Tuhan, mataku!" pekik Rebecca.

Violetta langsung terkejut dan mendorong Matteo menjauh dari tubuhnya saat mendengar pekikan sang ibu.

"Mom, ini tidak seperti apa yang kau bayangkan!" Violetta begitu panik.

"Mom tidak membayangkan apapun. Aku melihatnya dengan jelas." goda Rebecca.

Violetta benar-benar malu karena tertangkap basah oleh ibunya. Lantas dia melirik sekilas ke arah Matteo yang hanya berdiri canggung tak bisa berkata-kata.

"Aku dan dia hanya... Kami semalam minum bersama dan sepertinya pengaruh alkoholnya belum sepenuhnya hilang. Tapi kenapa Mom ada di sini? Bukankah Mom sedang di tempat Ares?" Violetta mencoba membuat alibi dan mengalihkan pembicaraan, meski hasilnya malah membuatnya terlihat konyol.

"Aku sengaja kemari karena kau sulit dihubungi. Tapi mari kita coba dengar penjelasan dari Tuan Matteo."

"Mom!" pekik Violetta. Dia berjalan mendekati sang ibu dan memintanya untuk berhenti.

"Sebenarnya.."

"Diam! Jangan mengeluarkan sepatah kata pun!" sergah Violetta, dan Matteo yang cukup terkejut, tidak melanjutkan perkataannya.

"Hei, jangan membentak kekasihmu di hadapanku! Tuan Matteo pasti merasa tidak nyaman."

Violetta mengepalkan tangannya. Jika sudah seperti ini, alasan apapun untuk mengelak dari fakta, tak akan merubah keyakinan ibunya.

"Matteo, terima kasih karena sudah mengantarku pulang. Tapi apa kau bisa pergi sekarang? Aku harus bicara dengan Ibuku."

"Oh, kalau begitu Mom juga harus pergi, karena Mom sudah tidak punya urusan lagi di sini. Mom sekarang sudah tenang, karena ternyata kau sulit dihubungi karena menghabiskan malam bersama kekasihmu."

"Dia bukan kekasihku, Mom!" pekik Violetta tertahan.

"Jangan mengelak! Kalian berciuman sampai tanganmu melilit dilehernya, kau pikir Mom bodoh?"

Violetta ingin menangis saja. Dia sudah tidak sanggup lagi dipermalukan dihadapan Matteo seperti ini. Namun berbeda dengan Violetta, Matteo malah tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena tak menyangka bahwa respon Rebecca akan semakin mempermudahnya untuk mendapatkan Violetta.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang