Bab 71

3.2K 356 65
                                    

Setelah semua kejadian mengerikan dalam semalam, akhirnya mereka bisa keluar dari kapal pesiar milik Patrick, dan pergi menuju pulau pribadi milik Matteo. Violetta, Matteo, Ludwig, Collin dan Jerry tentunya, segera dibantu oleh Tom dan Santos serta anak buah mereka yang lain untuk mendapatkan pertolongan setibanya di sana. Terutama Matteo dan Collin yang tubuhnya sudah begitu lemas karena berhasil tertembak.

"Apa tidak masalah jika kita tidak pergi ke rumah sakit?" Violetta sedikit cemas.

"Kita tidak akan pergi ke rumah sakit, para tenaga medis sudah bersiap di dalam," terang Tom.

Violetta sedikitnya bisa bernapas lega, namun melihat bagaimana keadaan pesisir di pulau yang banyak disinggahi oleh beberapa buah kapal dan ada pula helikopter di sana, membuat Violetta bingung sendiri. Namun, dia kembali mengalihkan perhatiannya dan berjalan di belakang Matteo yang sedang dipapah oleh anak buahnya.

Lalu, ketika pintu gerbang Mansion terbuka, di sanalah Violetta baru menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi. Bak serial drama, kedatangan mereka disambut puluhan orang, mungkin bahkan ratusan dan di antara mereka memiliki penampilan yang berbeda-beda.

Ada yang rapi memakai jas, ada yang berpakaian seperti preman jalanan, ada yang terlihat modis layaknya model, bahkan ada yang masih memakai seragam kerja. Pria dan wanita, tua dan muda, dengan ras yang berbeda berkumpul di tempat ini, memberi hormat kepada sang kekasih.

"Ya Tuhan, aku benar-benar berada di dunia lain," gumam Violetta.

Padahal kehidupan Violetta tak kalah mewahnya. Dia juga memilik banyak ajudan yang terkadang mendampinginya di beberapa kegiatan, jadi sudah tak aneh lagi baginya. Akan tetapi melihat anak buah Matteo yang beragam dan tentunya mereka adalah semuanya penjahat, bukan tak ayal membuat bulu kuduknya meremang.

Dan saat ia melangkah masuk ke dalam Mansion, para petugas medis langsung bergegas membantu mereka. Ruangan di lantai satu pun telah disulap bak ruang IGD rumah sakit, semua perlatan yang biasanya ada di sana semua berpindah ke sini.

"Tolong pastikan, cek keadaan kekasihku lebih dulu." Matteo menolak ketika salah satu dokter di antara empat dokter yang ada, ingin memeriksanya. Dia ingin Violetta ditangani lebih dulu.

"Aku baik-baik saja Mat, hanya luka memar dan luka kecil biasa," timpal Violetta, kemudian dia meminta dokter untuk segera menangani Matteo.

Matteo awalnya menolak, baginya Violetta yang utama. Akan tetapi dia pun mengalah ketika mata Violetta sudah melotot dan mulutnya sudah bersiap mengeluarkan kata-kata khas mutiaranya.

Dokter pun meminta anak buah Matteo membaringkannya di atas ranjang, kemudian Violetta berdiri dari kejauhan memperhatikannya. Baju dan celana Matteo dirobek dengan gunting. Dia meringis, Violetta pun ikut meringis melihat luka di sekujur tubuhnya.

"Aku sudah memperingatkanmu Mat! Jika kau terus membuat tubuhmu seperti ini, bisa-bisa kau lumpuh."

Violetta terkejut mendengarnya.

"Aku juga tak mau, tapi situasinya memang tak terelakkan," keluh Matteo.

"Keadaan benar-benar kacau. Jika kau membaca berita hari ini, serangan politis benar-benar menggila. Kau harus segera mengambil keputusan, dan jangan biarkan Pablo mengambil tanggung jawab sendirian."

Violetta kembali terkejut, karena ternyata dokter yang menangani Matteo mengetahui masalahnya. Tapi Violetta kembali tersadar bahwa semua orang yang ada di sini pasti sekutu kekasihnya itu.

"Ayahku yang lebih berhak mengambil keputusan, aku tak bisa melakukannya."

Dokter itu berhenti membersihkan luka tembak di kaki Matteo, dan menatapnya dengan serius. "Sekarang, di mana ayahmu?"

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang