Bab 48

3.6K 377 68
                                    

Setelah menghabiskan malam bersama di sebuah pulau, kini Violetta dan Matteo harus kembali dan mengambil tanggung jawab mereka sebagai petinggi di perushaan masing-masing. Selain itu, mereka juga harus mengambil tanggung jawab sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Ya, hanya dalam waktu semalam keadaan langsung berubah, dan kali ini mereka tak akan main-main lagi, lalu menseriusi hubungan mereka, terutama Violetta.

"Kau mau mampir?" tawar Violetta saat mereka telah sampai di rumahnya.

"Aku sangat ingin melakukannya, tapi kau tahu sendiri sejak tadi Collin tak berhenti menghubungiku."

Violetta menghela napas, dan merasa enggan untuk ditinggal pergi olehnya. Lantas dia berjalan mendekat, lalu memeluk sang kekasih.

"Baiklah, aku juga harus segera pergi ke kantor."

"Kau sedih?"

Violetta mengangguk, dan segurat senyum muncul di wajah Matteo.

"Maafkan aku. Nanti, apa kau bisa makan siang bersama?"

Violetta mengendikkan bahunya, dia tak tahu apa nanti memiliki waktu kosong atau tidak. Matteo pun mengerti itu karena mereka sama-sama orang sibuk. Lantas, Matteo memeluknya semakin erat, lalu mendaratkan ciuman di puncak kepala Violetta.

"Aku akan mengabarimu nanti, sekarang aku harus pergi."

Violetta pun melepas pelukannya, meski dia merasa tak rela.

Melihat kekasihnya memasang raut wajah sedih, Matteo pun memberinya sebuah ciuman manis. "Aku pergi." ucap Matteo seraya tersenyum, lalu dia melangkah mundur sambil melambaikan tangan perpisahan.

"Hati-hati!" balas Violetta, membalas lambaian tangannya.

Kemudian Matteo masuk ke dalam mobilnya, dan berlalu pergi meninggalkan kediaman Violetta.

Setelah Matteo pergi, Violetta berjalan masuk ke dalam rumahnya. Namun, apa yang terjadi selanjutnya begitu mengejutkan Violetta hingga ia tak sanggup lagi melangkah dan mematung di tempatnya.

"Dad?" ucapnya pelan.

----

Sekarang Violetta tengah duduk menghadap sang ayah yang dari raut wajahnya saja sudah terlihat akan murka. Violetta tidak menduga jika ayahnya akan datang kemari, pantas tak ada satu panggilan atau pesan yang masuk padanya semalaman, ternyata kejadian kemarin berdampak lebih buruk dari yang ia pikirkan.

"Aku begitu terkejut, mungkin bisa saja kehilangan kewarasanku jika Becca tidak menahanku."

Violetta mengernyitkan dahinya, lalu menelisik ke sudut rumahnya, untuk mencari keberadaan ibunya.

"Jika kau mencari ibumu, dia tidak ada di sini. Dia sedang pergi jogging dengan Ben. Jadi, tak ada yang bisa membelamu lagi."

"Dad, ayolah! Aku ini bukan gadis remaja lagi.." keluh Violetta yang tak terima diperlakukan seperti itu oleh Dominic.

"Jika kau merasa seperti itu, lantas mengapa cara berpikirmu begitu dangkal? Kau mempermalukanku setibanya aku di Vegas. Para wartawan itu mengerubungiku, seolah aku adalah selebriti hanya karena skandal tidak bermutu tentang kisah cinta dua orang manusia di umur mereka yang sudah tak muda lagi."

Violetta terdiam tak bisa menjawab.

"Apa kau sudah mengabaikan permintaanku tentang menarik diri dari media? Apa kau ingin para zombie itu mulai mengorek masa lalumu lagi?"

Dominic menghela napas jengah. Baginya mengurus perusahaan cukup mudah, akan tetapi mengurus anak lebih sulit dari pada membuatnya.

"Jika mereka mulai mengendus kehidupan gelap Matteo, maka siapa yang akan dirugikan setelah itu? Keluarga kita, Bolshoy! Terutama kau, Vio! Apa kau masih tidak mengerti?"

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang