Bab 74

3.2K 391 75
                                    

Matteo berusaha melepaskan tangan Violetta yang melingkar di pinggangnya, ketika dia mendapat pesan dari anak buahnya bahwa helikopter yang mengantar Gustav sedang mencoba mendarat di mansionnya. Violetta yang tengah tertidur lelap, Matteo usahakan untuk tidak mengganggunya. Dia pasti kelelahan karena mereka baru saja selesai melakukan pergumulan.

Matteo beranjak dari tempat tidurnya, lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, dia kembali dan dibuat terkejut dengan Violetta yang sudah terbangun dan menatapnya datar.

"Apa yang akan kau lakukan? Ini jam 3 pagi." Suara Violetta terdengar parau.

Matteo berjalan menghampiri lalu memberi kecupan di keningnya. "Gustav sepertinya sudah tiba di sini, dan aku harus menemuinya. Kau tidur lagi saja." Kini Matteo menciumi wajahnya, lalu berhenti setelah mengecup bibirnya.

"Tidak, aku ikut denganmu!" Violetta lalu menyibak selimutnya, kemudian dia beranjak dari tempat tidur.

Matteo menatapnya heran, tapi kemudian dia mendorong Violetta masuk ke ruang ganti agar dia mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian yang lebih nyaman.

"Kau bilang aku terlihat sangat cantik saat memakai ini," gerutu Violetta.

"Ya, tapi bukan berarti kau boleh menunjukkannya di depan mereka. Kau ini seperti tidak tahu etika saja!" Matteo malah balas mencibirnya.

"Astaga, aku diajari etika oleh seorang penjahat," sindir Violetta.

Matteo tak peduli, kemudian dia memilihkan pakaian yang harus Violetta kenakan. Sepasang piyama tidur panjang, edisi terbatas yang sempat Violetta beli ketika mereka memborong seluruh isi toko di pagi buta.

"Aku tak mau memakainya!" tolak Violetta, lantas dia berjalan ke arah etalase milik Matteo.

"Kau mau memakai pakaianku?"

Violetta mengangguk kemudian mengambil hoody milik Matteo, yang ketika dia pakai terlihat kebesaran untuk ukuran tubuhnya.

"Aku merindukan hal-hal seperti ini, rasanya sudah lama sekali," ucap Violetta kemudian dia bergelayut di lengan Matteo.

"Bukankah kita terlalu tua untuk bertingkah seperti ini?"

Violetta menatapnya tajam, tapi kemudian Matteo memberinya sebuah ciuman.

"Baiklah, lakukan sesukamu!" Matteo meraih tangan Violetta kemudian menautkan jari-jari mereka, dan pergi meninggalkan ruangan itu.

"Mat, untuk sedikit bernostalgia bagaimana jika sekali-kali kita melakukan cosplay seragam sekolah saat melakukan hubungan seks?"

Matteo hampir tersandung saat menaiki anak tangga yang tak seberapa banyak itu, ketika mulut Violetta mulai beraksi mengeluarkan kata-kata tak terduga.

"Hei, hati-hati!" Violetta dengan sigap menahan tubuh Matteo agar dia tidak terjatuh.

Matteo menoleh padanya. "Kau yang harusnya lebih berhati-hati saat mengeluarkan perkataan dari mulutmu itu!"

Violetta menyeringai nakal kemudian mereka kembali berjalan. "Jadi?"

Matteo menghela napas. "Kenapa kau mengambil peranku? Harusnya aku yang berkata seperti itu padamu."

"Ck! Tidak penting siapa yang harus mengambil peran selama hasilnya sama-sama memuaskan. Jadi, kau ingin cosplay seperti apa? Anak sekolah yang lugu? Suster? Atau kau mau mencoba BDSM?"

"BDSM? Tidak!" tolak Matteo dengan tegas.

"Kenapa? Itu sangat cocok dengan peranmu sebagai mafia."

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang