6 - Sedikit Menggali Informasi

8.4K 584 28
                                    

"Nona yakin kalau baik-baik saja?"

Helena tampak begitu cemas. Dia bahkan memaksa atasannya itu untuk mampir dulu ke dalam apartemennya untuk sekedar menenangkan diri.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu? Apa mereka berusaha menyakitimu?"

Helena menggelengkan kepalanya. "Mereka tidak melakukan apapun, tapi aku benar-benar takut karena seperti apa yang aku saksikan malam itu, Tuan Matteo bukanlah pria biasa."

Violetta melirik ke arah tangan Helena yang jarinya terus bertautan dengan erat. Sekretarisnya itu pasti jauh lebih ketakutan dibandingkan dengan dirinya.

"Kau bisa ambil cuti sehari untuk menenangkan diri, sekarang cobalah untuk istirahat. Mandi air hangat dan nyalakan lilin aroma terapi agar tidurmu lebih nyenyak."

Violetta lantas bangkit dari sofa lusuh di ruangan itu dan Helena ikut bangkit dengan sekilas melirik cangkir berisi teh yang dia suguhkan namun sama sekali tidak disentuh oleh Violetta.

"Nona akan pulang?"

"Kau mau aku menginap?"

Helena langsung menggelengkan kepalanya cepat-cepat.

"Kalau begitu, aku pamit."

Violetta berjalan ke arah pintu, dan Helena mengantarnya keluar. Rupanya, Andreas sudah berdiri di depan pintu unitnya untuk berjaga-jaga. Helena pun memberi salam kepada Andreas, lalu dia pun pergi bersama Violetta.

Violetta menyandarkan kepalanya ke belakang, tatapannya melihat keluar jendela dengan pikiran yang tidak lepas dengan kejadian tadi. Violetta terus diserang gelisah, tak bisa dia bayangkan jika tangan besarnya itu benar-benar menamparnya. Tapi mengingat Matteo yang sudah menciumnya begitu saja, membuat Violetta begitu kesal.

"Andreas! Di mana pertama kali kau bertemu dengan Matteo?"

Andreas terlihat ragu untuk membuka mulutnya, tapi tatapan tajam Violetta yang terpantul di kaca spion mobil membuatnya tak bisa mengelak.

"Kasino, di Italia."

"Sudah berapa lama kalian saling mengenal?"

"Dua puluh tahun lebih."

Violetta cukup terkejut mendengarnya. Jika sudah selama itu, maka hubungan mereka tidak bisa dikatakan hanya sekedar teman biasa saja.

"Kau pernah berkata padaku, kalau kau sudah melupakan masa lalumu. Apa itu berhubungan langsung dengan Matteo?"

Andreas langsung melepas kancing kemejanya yang paling atas, dan sedikit melonggarkan dasinya. Violetta pun menyadari ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Andreas.

"Matteo adalah anak sulung Lucio Faragos. Dia adalah bos mafia yang sangat ditakuti di Italia. Kami tidak sengaja bertemu, saat aku dibawa oleh kakekku ke tempat itu."

Violetta sudah menduganya.

"Berapa umurmu saat itu?"

"Sepuluh tahun."

"Anak sepuluh tahun masuk ke dalam kasino? Benar-benar gila."

Violetta tak habis pikir dengan perlakukan kakek Andreas. Tapi di sisi lain, dia menyadari betapa mengerikannya kehidupan para penjudi dan mafia.

"Saat itu, aku dan kakekku datang ke kasino untuk mencari keberadaan ayahku yang bekerja sebagai anak buah Lucio. Ayahku sudah lama tidak pulang ke rumah dan sulit untuk dihubungi. Tapi, kabar yang kami dapatkan saat itu benar-benar membuat kami terpukul. Rupanya ayahku sudah lama mati terbunuh, dan jasadnya tidak bisa ditemukan."

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang