Bab 12

7.3K 493 32
                                    

Violetta mencoba tertawa agar suasananya tidak nampak canggung, setelah Matteo dengan penuh percaya diri mengajaknya bersikap layaknya sepasang kekasih. Ya Tuhan, yang benar saja?

"Ibuku sudah tidak ada di sini, jadi kita sepertinya tidak perlu melakukan itu."

"Tapi bagaimana jika dia kembali? Dia bahkan sudah menganggapku sebagai menantu, bukankah dia akan kecewa jika ternyata anggapannya tentang kita adalah salah?"

"Mat, aku bisa mengurusnya sendiri."

"Baiklah, lalu bagaimana dengan keuntungan yang aku dapatkan setelah klaim sepihak yang kau lakukan padaku?"

Violetta memicingkan matanya, kesal. Kenapa Matteo harus membesarkan hal-hal yang sepele?

"Kau bilang hubungan kita hanya sebatas rekan kerja, tapi kau malah memanfaatkanku untuk urusan pribadimu." keluhnya.

"Wah, lihat lah siapa yang bicara dihadapanku sekarang?" sindir Violetta.

Matteo terkekeh, lalu dia kembali menyuapkan hidangan pembuka yang sekarang bisa ditelan dengan mudah. Begitu juga dengan Violetta, yang begitu lahap menghabiskan hidangan pembuka seolah apa yang dia makan adalah lawan bicaranya yang menyebalkan.

"Sudah lama sejak terakhir aku memiliki seorang kekasih. Jadi, kita lupakan saja tawaranku tadi."

Violetta berhenti mengunyah dan menatap Matteo dengan curiga.

"Cukup temani aku makan, sebagai bayaran klaim sepihak yang kau lakukan."

Violetta langsung meletakan pisau dan garpunya, lantas dia menatap tajam ke arah Matteo.

"Klaim sepihak itu dilakukan oleh ibuku. Jika kau ingin meminta ganti rugi, minta saja padanya!"

"Baiklah, itu jauh lebih baik." Matteo menyeringai licik, dan kembali melanjutkan makan.

Melihat Matteo makan dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya, membuat Violetta menaruh curiga padanya. Apa yang akan Matteo rencanakan selanjutnya?

Setelah hidangan pembuka selesai, pelayan kembali dengan menyajikan hidangan utama. Sebenarnya, Violetta sudah tidak bernapsu melanjutkan makan siangnya, karena merasa gelisah dengan apa yang ada di dalam isi kepala Matteo sekarang.

"Apa yang kau rencanakan, Mat?"

"Tentang?"

Violetta mendelik, Matteo sungguh menguji kesabarannya. "Ibuku!" bentaknya.

Matteo terkejut, namun kemudian dia tersenyum.

"Jangan tersenyum seperti itu! Kau membuatku merinding."

"Aku memiliki banyak rencana, tapi intinya aku akan mewujudkan keinginan Ibumu agar kami berdua sama-sama diuntungkan."

Violetta tercekat, hingga pisau ditangannya terjatuh ke lantai.

"Aku akan segera menghubungi Ibumu, jadi kau bersiap saja Vio."

"Dasar licik! Kalau begitu, malah aku yang dirugikan!"

Violetta kemudian menunduk untuk mengambil pisaunya yang terjatuh, tepat di bawah kaki Matteo. Saat dia akan mengambilnya, Violetta tersadar bahwa Matteo mengganti sepatunya dan itu membuat Violetta tercekat seketika.

"Apa yang kau lakukan di bawah sana?"

Violetta buru-buru bangkit, dan segera kembali duduk di kursinya. Dia menatap hidangannya di piring dan siap kembali makan, namun Matteo segera menghentikannya.

"Pisaumu jatuh ke lantai!" Matteo mengambil pisau dari tangan Violetta, lalu menggantinya dengan pisau miliknya. "Sekarang, kau boleh makan!"

Violetta menatap pisau di tangannya, yang telah digunakan oleh Matteo. Seketika itu Violetta meletakan pisaunya kembali, dengan sekejur tubuhnya yang mendadak gemetar.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang