Bab 47

3.8K 439 98
                                    

"Apa yang sedang kau lakukan?" ucap Matteo setelah menjauhkan wajahnya dari Violetta.

Violetta cukup terkejut dengan reaksi Matteo tersebut, sehingga ia harus menarik strawberi ke dalam mulutnya dan mengunyahnya dengan perasaan malu.

"Kau ingin mencoba menghentikan pembicaraan dengan sikap tak bertanggung jawab?"

"Mat?!" Violetta lantas melayangkan protes tak terima.

Matteo menatapnya dengan tatapan serius, dan membuat wajah Violetta menjadi merah padam.

"A-aku sedang berusaha memperbaiki hubungan kita." ujarnya dengan canggung.

Matteo berdehem sambil memalingkan wajahnya, dia tak kuasa menahan senyumnya melihat tingkah Violetta. Kemudian dia mencoba menahan diri, lalu kembali menatap wajah Violetta dengan raut wajah datar.

"Aku minta maaf untuk sikapku yang menyebalkan. Tapi asal kau tau Mat, aku hanya mencoba mempertahankan harga diriku agar tidak diperlakukan seenaknya!"

Violetta memasang wajah serius namun matanya terlihat sayu seolah menunjukkan rasa bersalahnya kepada Matteo.

"Kau serius meminta maaf atau tidak?!" Dengan bercanda, Matteo membentaknya.

"Tapi aku tak sepenuhnya salah!" protesnya.

Matteo menggaruk pelipisnya. Dia sangat sadar bahwa wanita keras kepala di hadapannya ini adalah wanita yang begitu sangat dia cintai. Jadi dia pun sangat sadar dan harus siap menerima segala risikonya. Semakin dia bersikap keras, maka Vio akan semakin keras juga. Tapi anehnya, Matteo menyukai itu.

"Baiklah, kau tak perlu meminta maaf jika itu masih melukai harga dirimu." Matteo lantas berdiri.

"Kau mau ke mana?"

Matteo melirik jam tangannya. "Karena pembicaraan kita lebih singkat dari perkiraanku, jadi aku bisa mengantarmu pulang ke rumah."

Ekspresi wajah Violetta berubah datar. "Kau bercanda, Mat?"

Matteo mengendikan bahunya, cuek. Cara terbaik untuk sedikit meluluhkannya, adalah mengabaikannya, bersikap tidak peduli, hingga akhirnya egonya akan sedikit melunak.

"Sialan!" umpat Violetta geram, lantas dia bangkit berdiri dan langsung melemparkan bantal ke arah Matteo. "Kau ingin memulai pertengkaran lagi denganku?!"

"Aku tak berniat...."

Matteo langsung melangkah mundur karena Violetta dengan kesal terus memukulnya dengan bantal. Matteo terus mencoba menghindari pukulan itu, sampai akhirnya Violetta berhenti karena kakinya terkatuk meja.

Karena dengan sedikit mengabaikannya, maka semesta yang akan membalasnya. Bagi Matteo ini sangat menyenangkan, menggoda wanita galak memiliki sensasi tersendiri baginya.

"Aw!" Violetta langsung meringis dan memeriksa kakinya.

"Dasar kau..." Matteo menahan kesal, kemudian dia berjongkok dan ikut memeriksa kaki Violetta.

"Kau harus mengganti kerugian atas kerusakan, kakiku akan memar selama beberapa hari kedepan." ujar Violetta.

Meski sampai akhir, Violetta tak akan pernah mau mengalah. Matteo berdecak kesal. "Kau ini benar-benar.." Matteo tak bisa menahan diri lagi, lantas ia menangkup wajah Violetta dan memberinya sebuah ciuman.

Perasaan yang begitu lega Matteo rasakan ketika Violetta menyambut ciumannya. Ya, menyambut ciuman bukan berarti Violetta menyambut dirinya dengan utuh, Matteo sudah mengerti bagaimana sosok Violetta ini.

Tapi Matteo tetap senang, rasanya sudah begitu lama dia menantikan hari ini, hari di mana Violetta akan kembali dalam pelukannya. Dia merasa cukup puas, bahkan kepuasaannya ini melebihi ketika ia sedang mencabut nyawa orang lain.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang