Bab 10

8K 557 40
                                    

Violetta bergegas mengganti pakaiannya, karena dia harus segera pergi dari rumah. Violetta tidak mau bertemu lagi dengan Matteo untuk sementara waktu. Dia harus kembali menyucikan dirinya dari godaan si mafia.

"Aku tidak akan terjerumus lagi.. Aku tidak akan luluh lagi.. Aku harus pergi meminta perlindungan dari Tuhan."

Violetta tak perlu berdandan, cukup memakai pakaian nyaman untuk pergi ke gereja. Dia bertekad akan menjadi biarawati jika masalah hidupnya semakin rumit, terutama setelah munculnya sosok Matteo.

Treeet.. Treeeet.. Treeet..

Violetta mematung di tempatnya saat mendengar bel nya berbunyi. Pikirannya langsung tertuju ke arah Matteo yang tadi berpesan akan segera kembali saat urusannya selesai.

"Tapi kenapa secepat ini?"

Padahal belum sampai satu jam dari kepergian Matteo, tapi manusia itu telah kembali dan membuat Violetta kelabakan mencari cara untuk kabur darinya. Sekarang, bagaimana caranya dia bisa kabur?

Violetta berjalan ke arah belakang rumahnya, dengan keadaan panik dia memutuskan akan melompati pagar rumah saja. Lantas, dia menarik kursi dari ruang makannya lalu menaruhnya di dekat pagar. Dan saat ia hendak melompat, Violetta cukup terkejut saat bajunya di tarik oleh seseorang.

"Nona mau ke mana?"

Violetta menoleh ke belakang, dan jantungnya yang dirasa hampir saja melompat, kini telah kembali pada posisinya.

"Aku pikir yang datang Matteo."

Violetta kemudian menyambut uluran tangan Andreas, lalu turun dari kursi.

"Soal itu, aku ingin meminta maaf untuk kejadian semalam." ujar Andreas ketika mereka berdua kembali masuk ke dalam rumah.

"Apa yang dia lakukan padamu?"

"Anak buahnya membiusku, dan aku tidak sadarkan diri."

Langkah Violetta terhenti, lalu dia menoleh ke arah Andreas dengan perasaan kasihan.

"Apa kau tidak bisa melawannya? Kau sudah bergabung bersama mereka cukup lama bukan?"

"Aku bisa saja melawan mereka, tapi aku tidak tahu kalau mereka akan membiusku seperti semalam."

Violetta hanya mencebik kesal, rupanya Andreas tidak bisa dibandingkan dengan Matteo. Si Tuan Mafia itu jauh lebih cerdik dan licik.

"Apa semalam Nona baik-baik saja? Apa Matteo menyakiti Nona?"

Violetta menoleh dengan malas, dia muak jika harus mengingat kebodohannya semalam. "Dia sangat menyakitiku. Seluruh tubuhku rasanya remuk, hingga aku tak sanggup untuk berjalan!"

Andreas mengerutkan dahinya, mencoba mencerna perkataan Violetta. "Setahuku, Matteo tidak pernah melakukan kekerasan terhadap wanita. Tapi jika itu benar, aku akan membalaskannya untuk Nona."

Violetta lantas tertawa dan membuat Andreas semakin tidak mengerti.

"Kau ini, sudahlah! Kau tetep tinggal di sini sedangkan aku akan pergi ke gereja."

"Kau tidak boleh pergi sendirian, Nona!"

"Jangan khawatir! Mungkin sebentar lagi Matteo akan datang kemari, dan kau bisa membalaskan perlakukannya kepada kita semalam."

"Untuk apa Matteo kemari?"

"Tentu saja untuk menemuiku! Dia terobsesi padaku! Jadi, aku harus segera pergi dari sini sebelum orang itu menemukanku."

Violetta bergegas berjalan keluar dari rumahnya, lalu dia membuka kunci mobilnya dan kemudian dia baru tersadar bahwa mobilnya tidak terparkir di halaman rumahnya.

When Villainess Falls In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang