7🌻Alergi

985 89 0
                                    

Sinar cerah dari sang surya membangunkan tidurku pagi ini.

Segera ku ambil ponsel yang berada di atas nakas. Ide yang aku pikirkan sejak tadi malam jangan sampai terlupa lagi.

"Hallo," jawabnya setelah panggilan telepon dariku ia terima.

"Hallo Dion lagi dimana?"

"Ini lagi olah raga di taman Komplek Sha."

"Di taman komplek? Aku mau bicarain sesuatu ganggu nggak?"

"Nggak ganggu kok sayang, bicara aja."

"Yon, gimana kalau aku pindah dari sini? biar nggak serumah lagi sama Pak Jordy."

"Pindah kemana Sha?"

"Ke Apartment kamu, aku tinggal sama kamu aja," rengek ku.

"Hah tinggal di Apartment aku??"

"Iya Yon, gimana?"

Pertanyaanku tak dijawab.
Sempat hening sejenak, terdengar suara seseorang yang sedang berbincang dengan Dion.

"Nanti aja Sha kita bicarain lagi ya," jawab Dion dengan cepat.

"Oke aku tunggu."

Dion memutuskan panggilan teleponnya lalu aku bergegas menuju ruang makan.

Seluruh ruangan sangat sepi, kemana Jordy?
Mobilnya ada di garasi, tapi si pemiliknya tidak ada.

"Ah bodo amat ngapain juga gue cariin."
Kaki ku melangkah ke arah meja makan. Seperti biasa sudah ada nasi goreng spesial disana dan hanya ada satu piring. Mungkin Jordy sudah sarapan terlebih dahulu.

"Terima kasih sarapannya Pak," kekeh ku setelah duduk di kursi meja makan.

Suapan pertama rasanya memang sedikit aneh dan tak seperti biasanya, tapi rasa lapar ini tak bisa lagi ditahan.
Hingga suapan ke empat aku benar-benar tersadar apa yang berkali- kali ku makan tadi.

"Kress." Saat daging itu ku makan lagi dan sekarang potongannya lebih besar jadi lebih terasa.

"HAH, UDANG...? Hwaaaaaaaaa Jordyyyy."

Aku menangis khawatir akan efeknya, karena mengingat reaksi tubuhku terhadap udang akan menimbulkan alergi yang cukup parah.













🌻🌻🌻

Satu jam kemudian Jordy baru saja pulang. Dari pakaiannya sepertinya dia baru selesai berolah raga.

"Paaakkkk." Isakan ku masih memenuhi ruang tengah ketika Jordy mendekat.

Jordy bergegas menghampiriku yang sejak tadi sudah duduk lemas di sofa. Tubuhku lemah, panas dan gatal.

"Sha kamu kenapa?? ini kenapa??" tanyanya dengan panik dan aku hanya menangis sesekali menggaruk tubuh juga wajahku.

Wajah dan tangan kaki ku muncul bercak-bercak kemerahan.
Jordy tanpa sadar mengangkat piyama ku sampai seatas punggung. Bercak ruam merah sudah menjalar kesana, bahkan hampir sekujur tubuhku.

"Aku alergi udang. Panas pak," rengekku sejadi jadinya. Rasa gatal dan panas menjadi satu di sekujur tubuhku.

Jordy segera membuang nasi goreng yang tadi aku makan. Ada rasa bersalah di raut wajahnya. Kemudian Jordy bergegas membawaku ke rumah sakit.

"Maafin aku ya Sha aku lupa kalau kamu alergi udang, sebentar lagi kita sampai di Rumah Sakit," lirihnya selama di dalam mobil.

"Aku? biasanya nyebut dirinya Saya."









Tawanan Cinta Kakak Ipar | (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang