31🌻Teman baru

750 58 1
                                    

Setelah mengantar Jordy ke Stasiun kereta, aku bergegas menuju kampus. Sudah lama rasanya tidak pulang pergi Kampus membawa mobil sendiri. Selama Jordy di luar Kota aku akan memanfaatkan moment kesendirian ini, seperti saat statusku masih single.

Sampai di dalam kelas aku segera membuka layar ponsel yang sejak tadi begetar. Jordy mengirimku beberapa chat.

Tunggu, melihat nama Jordy kenapa jantungku jadi terpacu sedikit lebih cepat? Tiba-tiba saja lumatan mesra kami tadi malam teringat kembali. Sungguh itu adalah hal baru yang aku lakukan untuk pertama kalinya.

Menjalin hubungan hampir dua tahun, Dion tidak pernah seberani itu menyentuh tubuhku. Sedangkan Jordy, ah sial Jordy membuat pikiranku menjadi kotor.

Jordy
Sudah berangkat ke Kampus sayangku?

Asha
Udah sampe malah

Jordy
Ngapain kok pagi-pagi banget?
Aku kira kamu pulang dulu setelah nganter aku ke stasiun

Asha
Sengaja
Mau menikmati udara segar di pagi hari

Jordy
Kamu itu di dalam mobil
Gimana caranya menikmati udara pagi?
🙂

Asha
Ck
Bisa nggak si kamu iyain aja
Ngajak debat mulu heran

Jordy
Iya sayang iya kamu bisa hirup udara dari dalam mobil
Tapi nggak mungkin segar
Kamu tau sendiri polusinya kayak apa

Asha
Aku bawa tabung oksigen

Jordy
Itu namanya bukan menikmati udara alami dong

Asha
Jordy Samuel!😠

Jordy
Hahaha
Peace sayang
Kiss jauh

Asha
Nggak ada kiss-kissan!

Jordy
Yakin?
Kamu menikmati banget lho tadi malam

Asha
Diem atau aku block!

Jordy
Nanti ya tunggu aku pulang kita gitu lagi

Asha
JORDY!









🌻🌻🌻

"Kantin nyoook!" Marvel berteriak dari tempat duduknya.

Giselle, Jevano dan Marvel sudah lebih dulu mengambil pesanan mereka sedangkan aku masih berdiri di hadapan salah satu etalase penjual nasi rames.

Aku ingin sekali memakan bakwan, tapi sayang yang tersisa hanya bakwan udang. Aku alergi terhadap udang, apa aku ambil sisinya saja?

Baru saja tanganku terulur untuk mengambil bakwan udang yang tersisa satu itu, seseorang sudah mengambilnya lebih dulu.

"Maaf ya saya duluan yang mau ini."

"Pak Kendra?"
Iya yang mengambil bakwan udangnya adalah Kendra, ia tersenyum lalu melewatiku untuk segera membayar pesanan makanannya yang sudah ia bawa menggunakan nampan.

Aku tersenyum seraya menghela napas pelan. Gagal sudah aku ingin menikmati bakwan hari ini.

"Kenapa lo manyun?" Jevano bertanya sambil mengunyah makanannya.

"Gue mau bakwan tadinya," jawabku lesu. "Tinggal satu eh keduluan Pak Kendra."

Marvel terkekeh. "Minta lagi aja."

Tawanan Cinta Kakak Ipar | (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang