39🌻Rumah Lama

1K 63 4
                                    

Author POV

Asha melangkahkan kakinya keluar dari hotel. Tak perlu waktu lama ia sudah mendapatkan taxi.

Sudah puluhan tahun Asha tak menginjakan kakinya di negara ini, negara tempat Ayahnya pernah bertugas.

"Suasana sudah banyak berubah," gumamnya.

Tak bosan-bosan Asha terus memandangi sudut jalan raya yang sangat ramai.

Setelah beberapa menit, sampailah Asha di tempat tujuan. Taman yang terletak di dalam suatu komplek perumahan.

Seketika ia ingat masa kecilnya bersama mendiang sang kakak juga temannya.

Flashback

Asha kecil yang baru berusia 4 tahun sedang bermain bersama kakaknya yaitu Irene juga ada teman laki-laki yang usianya sekitar 8tahun, seusia Irene.

Fokus Asha teralihkan oleh seekor kucing kecil yang terus berlari menjauh darinya. Tak sadar Asha telah mengikutinya sampai ke tengah jalan.

Rintikan hujan mulai turun disertai petir. Tubuh kecil Asha gemetar hebat saking takut sampai tak kuat untuk berdiri.

"Achaaaaa!"

Tiba-tiba tubuhnya dipeluk oleh seorang anak laki-laki dari belakang yang tak lain adalah teman kakaknya.

Brakkk

Kedua tubuh mungil itu terpental jauh saat sebuah mobil minibus menabraknya dengan cukup kencang.

Flashback off

Semenjak kejadian itu Asha tak pernah lagi bertemu bahkan sampai saat ini Asha tak pernah mengingat seperti apa wajah teman yang pernah menolongnya itu, karena setelah Asha sadar pasca kecelakaan, kedua orang tuanya membawa Asha dan Irene pindah ke negara asal kedua orang tuanya tersebut.

"Juny," lirih Asha saat moment dimasa kecilnya terngiang lagi.
Asha berharap teman kecilnya itu tenang bersama mendiang sang kakak di tempat terindah.

Yang Asha ingat namanya Juny, tidak tahu siapa nama panjangnya.

Air mata Asha lolos membasahi pipi. Satu persatu orang yang ia sayangi pergi begitu saja. Asha rindu mereka.

Kenangan akan masa kecil itulah yang membuat Asha nekat menginjakan kakinya lagi di kota terbesar negara bagian Amerika Serikat Illinois ini, Chicago!

Author pov off





🌻🌻🌻

"Pulang kesini nggak sekalian mampir ke rumah mertua?"

Suara yang ku benci  tepat berada di belakangku saat ini. Apa aku sedang berhalusinasi?

"Mau kabur? Nggak akan bisa, udah pasti aku susul."

Mulutku masih enggan menanggapinya. Aku juga tak berniat untuk menoleh ke arahnya.

"Sengaja ya kaburnya kesini mau ngajak honeym—"

Plakk

Satu tamparan keras mendarat di pipinya sampai lenganku juga ikut memanas.
Ku tatap nyalang pria yang sebentar lagi menjadi mantan suamiku itu.

"Ngapain lo kesini? masih berani nunjukin muka lo setelah apa yang udah lo perbuat selama ini ke gue? Cepet tanda tangani surat cerai kita setelah itu jangan pernah bertemu lagi!" ucapku dengan segala luapan amarah yang ada. Emosiku benar-benar membuncah.

Jordy terlihat tenang meski pipinya sudah merah akibat dari tamparanku tadi. Kemudian ia menatapku sambil tersenyum tipis.

Aku tak habis pikir kenapa dia mau jauh-jauh menyusulku kesini, padahal tujuanku pergi jauh adalah untuk menghindar darinya dan tahu dari mana aku ada di negara ini.

Tawanan Cinta Kakak Ipar | (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang