41🌻Terima kasih Kak Irene

1K 63 2
                                    

Setelah melewati prosesi wisuda dengan khidmat, aku, Jordy, Mama dan Papa pergi menuju makam Kak Irene.

Terlalu banyak konflik yang aku lalui sampai aku lupa mengunjungi makam kakak tercintaku satu-satunya itu.

Mama dan Papa jalan berdampingan dengan satu buket bunga besar di tangannya.

Begitu juga aku, aku sudah membawa satu buket besar bunga mawar putih. Bunga kesukaan Kak Irene.

"Kak," lirihku seraya mengusap batu nisannya.
"Maafin Asha jarang kesini, Asha kangen kakak."

"Ssstt jangan nangis nanti Irene sedih liat kamu kaya gini," bisik Jordy seraya mengusap pelan kedua pundakku.

"Nak, Mama Papa selalu berdoa kamu mendapatkan tempat terindah bersama cucu kami dan Sandy disana."
Mama sudah tak dapat membendung lagi air matanya.

"Kak, bulan depan Asha lahiran, keponakan kakak kembar nih. Nggak bisa diem banget di dalem perut kayak daddynya." Aku berusaha untuk tertawa meski air mata masih mengalir.

"Yang penting jangan cengeng kayak mamanya ya Ren," canda Jordy lalu mendapat cubitan dari ku di lengan kirinya.

Setelah cukup lama berbincang dengan pusara Kak Irene, kami pun bergegas untuk pulang.

Terimakasih Kak atas warisannya berupa perjodohan ku dengan Jordy. Kakak benar Jordy orang baik, hanya saja Asha telat menyadarinya.
Asha akan terus menjaga hubungan kami, hubungan yang awalnya Asha benci, tapi pada akhirnya tumbuh rasa cinta dengan sendirinya.
Sekali lagi terima kasih Kak Irene, semoga kakak tenang dan bahagia disana.













🌻🌻🌻

Aku dan Jordy sedang berdiri di balkon salah satu ruang rawat inap di sebuah Rumah Sakit bersalin. Sebentar lagi aku harus melakukan operasi persalinan.

Jordy memelukku dari belakang seraya mengelus elus perutku yang sangat besar karena sedang mengandung dua janin.

"Jangan takut aku ada didekat kamu," bisik Jordy di telingaku.

"Iya."
Aku mencoba untuk mengatur napas meski sebenarnya perasaanku tak karuan menyambut kelahiran pertama ini.

Langit pagi ini begitu cerah, kicauan burung terdengar berkali kali. Udaranya juga sejuk.

"Jo, aku nggak tahu harus bayar pakai apa, yang jelas dari lubuk hati aku yang paling dalam aku sangat berterimakasih atas pengorbanan kamu di masa lalu. Terima kasih sudah bertaruh nyawa demi menyelamatkan aku."

Jordy mengusap lembut pipiku. "Balas pakai cinta kamu aja Sha, itu udah cukup buat aku." Kemudian Jordy memposisikan dirinya berlutut di hadapanku.
"Sayang kerjasama yang baik ya sama Mama, daddy nunggu kalian lahir dengan selamat."
Jordy mencium perutku berkali-kali.
Lalu ia berdiri, kini kami saling berhadapan.

"Sebentar lagi kita jadi orang tua, terima kasih Sha kamu udah kuat bawa-bawa mereka selama sembilan bulan di dalam perut kamu."

"Kamu juga calon daddy yang hebat Jo."

Jordy mengecup keningku.

Ku tatap matanya yang penuh kebahagiaan. "I love you Jordy Samuel."

"I love you too istriku."

Jordy mengecup lembut bibirku.
Ku kalungkan kedua lenganku di tengkuk lehernya.
Kami menikmati ciuman hangat dan romantis selama beberapa menit sampai akhirnya perawat memanggilku dan Jordy untuk siap-siap memasuki ruang operasi.
.
.
.
.
.
Bersambung...

Tawanan Cinta Kakak Ipar | (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang