Narasha 🌻

472 41 0
                                    

Asha menghentikan sejenak mobilnya di luar pagar, karena melihat mobil lain yang berada di halaman rumahnya. Mobil itu seperti tidak asing, tapi Asha menepis pikirannya karena mobil sport seperti itu tidak hanya ada satu di dunia.

Perlahan Asha memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil asing tersebut. Rumah Asha cukup mewah, halaman rumahnya bahkan cukup untuk lima buah mobil.

Setelah menghela napas lega dan bersyukur telah sampai dengan selamat di rumah, Asha pun turun. Ia bergegas membuka pintu bagasi mobil untuk mengambil tasnya.

Dug

Kepala Asha terbentur lebih tepatnya hampir terbentur jika tidak ada telapak tangan seseorang yang melindunginya dari pintu bagasi.

Asha menoleh lalu sedikit mendongak karena seseorang yang berada di sampingnya kini cukup tinggi, tinggi Asha hanya sebatas bahunya saja.

"Terima kasih," ucap Asha dengan ekspresi sedikit terkejut sambil mengangguk kecil.

"Sama-sama," balas orang tersebut.

Setelah mengambil tasnya, Asha berniat untuk segera masuk ke dalam rumah.

"Pintunya nggak ditutup?"

Asha berbalik badan, orang tadi sedang menunjuk pintu bagasi mobil Asha dengan dagunya.

Asha merutuki kecerobohannya sendiri, sangat malu. Terlihat jelas Asha sedang salah tingkah saat ini.
"Bisa tolong tutupin? Hehe," pinta Asha dengan perasaan kikuknya. Setelah itu Asha berlari kecil memasuki rumahnya.

Orang yang tadi menolong Asha tersenyum bahagia karena melihat topi pemberiannya masih Asha pakai dan terawat, hanya saja sekarang di topi itu ada hiasan beberapa pin. Pin foto seorang idol dan beberapa pin bergambar logo kampus juga fakultas tempat Asha mengenyam pendidikan S1 nya saat ini.

Long time no see Nara, Sha, Asha, Narasha Kim. Nggak sangka gadis yang aku temui di apotik ternyata itu kamu.











***

"Mah, Pah Asha pulang." Asha membungkukkan tubuhnya ke arah kedua orang tua, kakak juga dua orang tamu yang sedang duduk di ruang tengah.

"Sayang sini nak ini ada Mama sama Papanya Jordy," ucap sang Mama.

"Maaf Asha berdiri aja ya disini, bau pasti karena baru pulang," jawab Asha dengan sangat sopan.

"Kamu tetep cantik nak," ucap Mama Jordy.

"Terima kasih tante. Ngomong-ngomong Pah Mah ini ada acara apa ya kok pakai pakaian resmi semua?" tanya Asha dengan ekspresi bingungnya. Asha baru pulang dari kegiatan kampus dua hari sudah ia menginap.

Mama Asha memberi kode pada sang suami untuk menjelaskannya pada Asha.
"Ini acara lamaran kakak kamu nak."

"Apa?" Kedua mata Asha membola sampai tas yang di jinjingnya pun terjatuh dari genggamannya.
"Lamaran? Kak Irene mau nikah?"

"Iya nak," jawab Mama Asha. Sedangkan Irene sejak tadi hanya diam saja sambil mengulum bibir bawahnya gugup.

"Calon suaminya yang mana?"
Jangan-jangan..

"Itu calonnya yang berdiri di belakang kamu," tunjuk sang Papa ke arah belakang Asha.

Asha menoleh ke belakang. Entahlah perasaan apa yang kini bergemuruh di dalam dada Asha. Bingung sudah pasti karena sebelumnya Asha tak mengenal siapa pria itu dan tidak pernah melihat Irene berkencan dengannya.

Tawanan Cinta Kakak Ipar | (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang