"Sha, temenin gue ke toko buku yuk ntar pulang kuliah," ajak Jevano.
"Oke." Daripada diam sendirian di rumah, tidak ada salahnya aku ikut dengan Jevano.
Hari ini Marvel izin tidak masuk kuliah karena harus menjemput Mami nya di bandara. Sedangkan Giselle sedang sakit.
Aku dan Jevano masih di dalam kelas membereskan buku masing-masing.
Tiba-tiba saja Jevano mendekat ke arahku lalu berbisik.
"Lo jadi minggu depan nikah Sha?""Belom tau Jev, gue belum ada persiapan apa-apa."
"Sha, pikirin baik-baik jangan sampai nyesel nolak sesuatu yang mungkin aja itu terbaik buat lo."
"Curhat?" kekehku seraya mengangkat kedua alis.
Kemudian Jevano tersenyum tipis. "Ya begitulah." Setelahnya aku dan Jevano jalan bersama sambil tertawa menuju kantin.
Sampai di kantin Jevano menahan punggung tanganku saat aku akan berdiri untuk membeli minuman.
"Sha, jangan nengok ke belakang ya," titahnya.Dahiku mengernyit samar.
"Kenapa?"Suasana kantin masih ramai. Ntah kenapa Jevano melarangku untuk menoleh ke belakang.
Tak habis akal, aku menyalakan kamera depan ponselku. Ternyata Dion sedang makan siang bersama Yeri."Jev, ayo kita ke toko buku sekarang," ajakku yang sudah berdiri di samping meja.
"Masih ada dua matkul lagi nanti Sha."
"Udahlah kita bolos aja."
Aku menarik paksa lengan Jevano dan beranjak pergi dari kantin.
Tak lupa ku tampilkan senyum manis saat melewati meja Dion. Dion sangat terkejut tentunya.Aku dan Jevano sudah di area parkir kampus.
"Sha tunggu, mau kemana?" Dion ternyata mengikuti kami dari kantin sampai ke area parkir mobil.
Aku menoleh ke arahnya dengan ekspresi datar.
"Mau ke toko buku.""Kamu salah paham tadi." Dion terlihat memelas. Aku tidak perduli, Dion sekarang semakin dekat dengan Yeri mungkin untuk membiasakan diri.
Aku masuk ke dalam mobil Jevano diiringi bantingan pintu mobil.
"Udah jangan dipikirin," ucap Jevano.
"Rajin banget gue mikirin si cewek ganjen itu." Aku berdusta, padahal kenyataannya aku memikirkan Dion yang semakin dekat dengan Yeri.
Aku menoleh ke arah Jevano, pemuda itu tersenyum saat mengendarai mobil.
"Jangan ketawa sendiri ih takut gue.""Takut jatuh cinta sama gue?"
"Ck pede banget lo!" sungutku.
"Nggak mungkin juga sih, kan lo cintanya sama Pak Jordy hahaha."
"JEVANO!"
🌻🌻🌻
Sepulang dari Toko buku, kami mampir ke rumah kerabat Jevano. Ada titipan dari Mama Jevano untuk kerabatnya tersebut.
"Jevano, duduk nak. Sama pacar ya?" Sapa seorang wanita paruh baya dari dalam kamarnya.
"Bukan tante, saya temannya Jevano. Nama saya Asha,"
jawabku sambil menerima uluran tangan tantenya Jevano."Oo kirain Jevan udah move on dari Aera," kekeh sang tante.
"Udah tan udah," dengus Jevano yang terlihat seperti anak kecil sedang merajuk. Lalu ia menyerahkan sebuah tas jinjing kepada tantenya.
"Ini Tan, titipan dari Mama."
![](https://img.wattpad.com/cover/262319782-288-k177797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Cinta Kakak Ipar | (TAMAT)
أدب الهواةKisah tentang seorang mahasiswi bernama Narasha Kinar yang harus menikah dengan Kakak ipar sekaligus Dosennya yaitu Jordy Samuel. Pernikahan ini demi mewujudkan permintaan terakhir dari sang kakak (Irene) yang telah pergi untuk selama-lamanya. Asha...