Last Chapter "Nicon Urias Zennon Athasila "

4.3K 591 211
                                    

Disaat mereka bersiap untuk menyerang, tiba-tiba sebuah cahaya yang begitu terang melesat membuat seluruh orang bahkan para penduduk Fantasia yang menyaksikannya sedari tadi dengan sihir cahaya terkejut.

Cahaya itu menghilang, manik Nathan membulat ketika melihat sosok gadis bertelinga panjang dengan Surai berwarna kuning.

Gadis itu berbalik dan memperlihatkan manik merahnya yang indah.

"Hanabi?"

****
Di tempat peperangan, terlihat Nathan dan yang lainnya terkejut melihat keberadaan Hanabi.

Hanabi menjentikkan jarinya dan seketika barier milik Nathan menghilang.

Hanabi mengeluarkan sayap berwarna putih bersih membuat Nathan terkejut, yah ia sangat mengenali sayap itu, sayap milik Arthemis.

Hanabi terbang sejajar dengan Nox Aplistia, Hanabi mengepalkan tangannya, dan meninju tubuh Nox Aplistia sangat keras hingga menembus tubuh Nox Aplistia.

Tangan Hanabi yang berada di dalam tubuh Nox Aplistia mulai menghitam dikarenakan Nox Aplistia mengeluarkan racun dalam jumlah banyak, namun racun itu tidak mempan bagi Hanabi.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, dengan cepat Hanabi menarik tangannya dan terlihat wujud Amura Moondiana dengan seluruh tubuh yang menghitam.

Nathan dan yang lainnya terkejut melihat Hanabi mengeluarkan tubuh Amura dari dalam Nox Aplistia, satu hal yang ada di pikiran mereka, mengapa Amura Moondiana bisa ada dalam tubuh Nox Aplistia.

"Amura Moondiana adalah wadah dari Nox Aplistia" Nathan dan yang lainnya berbalik dan terkejut melihat sosok Diavolos.

"Apa maksud anda tuan Diavolos?" Tanya Rhea.

"Dengan hilangnya Amura Moondiana sebagai wadahnya membuat Nox Aplistia kehilangan kendalinya" jelas Diavolos mengabaikan pertanyaan Rhea.

"Lalu bagaimana Hanabi bisa ada disini? Bukannya dia seharusnya terbaring di istana?" Tanya Nathan dengan nada bingung.

"Itu karena Hanabi tiba-tiba terbangun" ujar Diavolos singkat, mendengar ucapan Diavolos Nathan dan yang lainnya terkejut dan heran.

"Hah?" Ujar mereka serentak.

"Apa kau sedang bercanda di situasi seperti ini?" Protes Nathan merasa kesal dengan ucapan Diavolos.

"Aku tidak bercanda, memang Hanabi tiba-tiba terbangun dan berteleportasi ke sini, karena kaget makanya aku telat kemari, kalian pikir aku tidak terkejut melihat Hanabi tiba-tiba terbangun?" Ujar Diavolos dengan wajah datar.

"Sudahlah, lalu jika Amura Moondiana sebagai wadah telah keluar, apakah Nox Aplistia melemah?" Tanya Nathan, Diavolos menggelengkan kepalanya.

"Tidak, malah kekuatannya semakin meningkat dan menjadi mahluk yang tak terkalahkan dan brutal dikarenakan Nox Aplistia kehilangan kendali" jelas Diavolos.

"Apa yang harus kita lakukan? Jika Nox Aplistia tidak dapat dikalahkan Fantasia akan menemui kehancuran" ujar Yuuka dengan nada khawatir.

Tiba-tiba Hanabi Tiba di tenda Nathan dengan membawa Amura Moondiana yang sudah pulih.

Diavolos segera menggendong Amura yang tak sadarkan diri dari gendongan Hanabi.

"Hanabi, apa kau baik-baik saja?" Tanya Nathan dengan nada khawatir sembari memeriksa tubuh Hanabi, manik jingganya terpaku pada kedua tangan Hanabi yang menghitam.

"Tuan putri lebih baik anda beristirahat disini, biarkan kami yang akan mengalahkan nox Aplistia" pinta Seerchael, namun Hanabi hanya terdiam sembari terus menatap kearah Nathan.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang