III " Tuan Putri?"

17K 1.4K 92
                                    

Hanabi mengangkat kepalanya memandang Miko dengan tatapan heran.

"Terima kasih atas semangatnya tapi entah mengapa sepertinya aku mengenalmu? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Dan wajah keempat pria itu aku seperti mengenalnya, apa benar ini kali pertama kita bertemu?" Ujar Hanabi dan Miko hanya tersenyum.

Senyuman yang penuh arti.

"Tidak, ini pertemuan pertama kita" ujar Miko sembari tersenyum berusaha menahan air mata yang sebentar lagi akan pecah jika saja ia berkedip.

"Aku merindukanmu Hanabi"

****
Kini Hanabi berada di ruangan Diavolos, tatapan tajam dari Diavolos dan Erlangga membuat Hanabi merasa risih.

"Hanabi Himawari kau tahu apa kesalahanmu?" Ujar Diavolos dan Hanabi hanya terdiam sembari menatap lantai dibawahnya dengan tatapan kosong.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan dan tak lama pintu terbuka memperlihatkan tubuh Gladius, Gladius menunduk hormat pada Diavolos.

"Hanabi, atas kesalahanmu para siswa, siswi, dan guru di sekolah terancam dan tak hanya itu tapi keselamatan seluruh penduduk Jepang terancam" ujar Diavolos dan Hanabi hanya terdiam melihat itu Gladius menghela nafas.

"Sebagai pemimpin tim Golden Mountain saya meminta maaf atas kesalahan Hanabi, saya harap tuan bisa memaafkannya" ujar Gladius sembari membungkukkan badannya.

"Aku memaafkannya, tapi Hanabi akan dibebas tugaskan dari CEA" mendengar ucapan Diavolos, Hanabi dan Gladius terkejut, itu artinya Hanabi bukan lagi anggota CEA.

"Maaf tuan, tapi mengapa Hanabi harus dibebas tugaskan? Apa sebesar itu kesalahan yang diperbuat Hanabi? Bukannya ia tak sengaja untuk mengeluarkan kekuatan terlarang?" Ujar Gladius.

"Kesalahan yang Hanabi perbuat itu sangatlah fatal, keselamatan ribuan bahkan jutaan manusia terancam, dan juga itu kesalahan Hanabi dikarenakan ia tak bisa mengontrol emosinya" ujar Diavolos dengan nada dingin dan tegasnya.

"Memang benar jika kesalahan yang Hanabi perbuat sangatlah fatal, namun apakah Hanabi harus dibebas tugaskan? Apa tidak ada hukuman yang lebih ringan lagi? Bukannya Hanabi adalah anggota yang sangat dibutuhkan CEA?" Ujar Gladius namun terlihat wajah Diavolos mengeras dan tatapannya semakin tajam membuat Gladius merasa takut namun ia tak ingin Hanabi sampai pergi dari CEA.

"Gladius kau tahu kalau aku tak suka jika ada orang yang menentang keputusanku?" Ujar Diavolos dengan nada tajamnya membuat Gladius menunduk.

"Maafkan saya tuan" ujar Gladius sembari membungkuk, kali ini ia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa.

"Mulai saat ini kau bukanlah anggota CEA, Gladius kau boleh pergi" ujar Diavolos dan Gladius menunduk hormat sebelum ia beranjak dari ruangan Diavolos.

Gladius menatap sejenak Hanabi sebelum ia benar-benar pergi dari ruangan Diavolos meninggalkan Hanabi, Diavolos, dan Erlangga.

"Ada suatu hal yang ingin ku beritahu padamu Hanabi, pekan depan kau akan menikah dengan Nathan" Hanabi menadahkan kepalanya dan menatap Diavolos dengan raut wajah terkejut ketika mendengar ucapan Diavolos.

"Apa maksudmu? Bagaimana aku bisa menikah dengan Nathan? Aku masih terlalu muda untuk melakukan pernikahan" ujar Hanabi tak terima dengan ucapan Diavolos.

"Asal kau tahu kau ini bukanlah orang biasa, kau adalah gadis utusan Arthemis, kau memiliki tugas yang sangat besar dan dengan menikahi Nathan maka tugasmu akan berjalan dengan lancar-"

"Apa maksudmu?! Kau sudah mengeluarkanku dari CEA dan sekarang kau memintaku untuk menikah? Apa yang kau inginkan?! Kau memiliki janji denganku, kau berjanji akan membantuku untuk membalaskan dendamku tapi apa?! Kau malah mengeluarkanku dari CEA dan secara tiba-tiba kau mengatakan hal yang bodoh?" Ujar Hanabi dengan nada emosi dan tak terima dengan apa yang Diavolos lakukan.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang