XI "Bangkitnya Perkampungan Zuna"

14.8K 1.3K 47
                                    

"Baiklah yang mulia, kalau begitu saya mohon undur diri, hormatku yang mulia"ujar pria itu menunduk hormat lalu berjalan meninggalkan ruang singgasana Hecate.

"Kehancuran seluruh alam semesta semakin mendekat, aku harap kau sudah bersiap Arthemis, ingatlah satu hal, Nathan adalah milikku dan kehancuran adalah milikmu" ujar Hecate sembari tertawa.

Disisi lain seseorang terlihat mengawasi Hecate dari kejauhan, sosok itu menghela nafas ketika melihat Hecate yang tertawa begitu keras.

"Perang antara diriku dan Hecate semakin dekat, huh mengapa ini harus terjadi padaku, menyusahkan saja" gumam sosok itu dengan nada kesal.

"Aku harap kau sudah siap Arthemis, seluruh ujianmu sudah didepan mata, semoga kau bisa menjalankan ujianmu"

****
Di istana Kekaisaran Fantasia, terlihat Natsuki, Yuuka, Dan Yuuto yang sedang bersantai sembari menunggu kedatangan Seerchael dan Sirzech.

Sedari tadi Natsuki tak bisa diam di tempatnya dikarenakan ia begitu tak sabar melihat siapa sebenarnya sang Knight Sword.

Dikarenakan tak tenang di tempat duduknya, Natsuki bangkit dan berjalan mundar mandir layaknya setrika yang digosok di pakaian.

Tak tenang hanya berjalan, Natsuki melompat kecil untuk menenangkan dirinya dari perasaan tak sabar, namun cara itu tak berhasil, akhirnya Natsuki memutuskan berlari di tempat.

Tak lama Gisyana yang sedang menggendong Arystides masuk kedalam ruangan para ksatria diikuti para Dewi.

Para Dewi dan Gisyana terkejut melihat Natsuki yang berlari di tempat.

"Paman Natsuki apa yang kau lakukan?" Ujar Gisyana dengan nada datar, mendengar seseorang memanggil namanya, Natsuki menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap kearah Gisyana.

"Hormatku putri Gisyana" ujar Natsuki menunduk hormat diikuti oleh Yuuka dan Yuuto.

"Paman Natsuki apa yang kau lakukan? Mengapa kau berlari di tempat?" Ujar Gisyana dengan nada dingin dan menatap bingung kearah Natsuki.

"Ah itu, saya sedang berusaha menghilangkan rasa tak sabar saya menunggu kedatangan Knight Sword" mendengar ucapan Natsuki, Gisyana mengerutkan alis bingung mendengarkan ucapan Natsuki.

"Ah, jadi rumor kemunculan Knight Sword itu benar?" Ujar Miko dengan nada lembutnya.

"Ya benar nona Miko" ujar Yuuka dan terlihat raut wajah berbinar Miko.

"Knight Sword? apa maksudnya?" Ujar  Gisyana sembari mengeritkan alis bingung.

"Knight Sword adalah sebuah ksatria yang telah diberkati oleh ibunda anda yang mulia tuan putri Arthemis Selene Macha Athanasia untuk menjadi pedang yang akan melindungi yang mulia permaisuri Hanabi Himawari, diperkirakan sang Knight Sword adalah seorang manusia yang akan memimpin ras manusia menggantikan pemimpin sebelumnya yang telah berkhianat" ujar Yuuka, terlihat tatapan curiga Gisyana menatap kearah Yuuka dan Yuuto.

"Entah mengapa aku merasa paman Yuuka dan Yuuto sedang menyembunyikan sesuatu dariku, paman tidak membohongiku kan?" Ujar Gisyana dengan tatapan curiganya, mendengar itu tubuh Yuuka, Yuuto, dan para Dewi menegang, namun beberapa saat mereka berusaha bersikap tenang.

"Tentu saja kami tak menyembunyikan apapun dari tuan putri Gisyana benar begitu kan Natsuki?" Ujar Yuuto, mendengar ucapan Yuuto, Natsuki hanya menghela nafas.

"Benar tuan putri Gisyana, oh iya ada perlu apa anda kemari?" Ujar Natsuki mendengar itu Gisyana menyudahi tatapan tajamnya.

"Mama! Mama!" Ujar Arystides dengan nada sedihnya, mendengar itu para ksatria dan para Dewi mengeritkan alis.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang