Epilog

6K 692 269
                                    

Hai Minna Thor kembali lagi.

Kali ini kita berada di part terakhir dari Stand By Me dan part penutup dari series Goddess.

Banyak banget fakta dan misteri yang bermunculan.

Setelah part ini up, tepatnya tanggal 12 April 2021 pukul 20.00 WITA, cerita spin off dari series Goddess akan up, jangan lupa untuk dibaca yah karena cerita "The Athasila" tidak kalah menarik dari series Goddess.

Cerita "The Athasila" akan berfokus pada salah satu karakter yang paling berpengaruh dari series Goddess, dan akan menjawab segala misteri yang ada di series Goddess jadi jangan sampai tak baca yah.

Selamat menikmati part Epilog kali ini, sekali lagi Thor ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk para Readers yang sudah mensupport cerita Thor hingga saat ini.

Sarangheo Minna❤️

Happy Reading~

****
"Untuk pertama kalinya aku berdoa padamu, aku tahu diriku tak berguna dan bahkan melupakan dirimu yang merupakan pencipta kami, namun izinkan aku memanjatkan doa, kumohon kembalikan kekasihku dan selamatkan putriku" pinta Nathan, melihat Nathan bersimpuh di hadapannya membuat Nuzan mengingat sesuatu.

Flashback on.

Di dunia lampau dimana tanah tandus dan angin berhembus, dikelilingi oleh jasad-jasad dan senjata yang dipenuhi darah, terlihat seorang pria bersurai hitam dan bermanik merah bersimpuh di hadapan Nuzan.

"Aku tak tahu apa seorang iblis layak meminta pada dewa agung nan suci, namun kabulkan permintaan terakhirku ini, kembalikan kekasihku padaku dan jangan pisahkan kami, wahai dewa agung Urias"

Flashback off.

Nuzan tersenyum kearah Nathan.

"Permintaanmu di masa lalu sudah kupenuhi, raja iblis Zennon, Almiro Matthias"

****
Di Khaos Fos Athena, terlihat Selene dan Macha yang sedang fokus menatap bola ajaib milik Macha, selama 2 tahun sejak peperangan Selene dan Macha selalu mengawasi Fantasia melalui bola tersebut.

Nathan memimpin kerajaan Fantasia seperti biasa di pagi hingga sore hari, dan di malam hingga fajar Nathan hanya berdiri di tempat dimana Arthemis kembali kehilangan keabadiannya untuk kedua kalinya.

Nathan berdiri dengan tatapan kosong dan air mata yang terus-menerus mengalir berharap suatu saat kekasihnya kembali kepadanya, walaupun hal itu mustahil terjadi namun harapan Nathan tak pernah putus.

Nathan hanya berdiam diri di tempat peperangan semalaman tanpa sadar waktu sehingga Natsuki sebagai tangan kanan Nathan harus menjemputnya untuk kembali ke istana.

Hidup Nathan benar-benar suram tanpa Arthemis namun disisi lain Nathan harus kuat demi putrinya Gisyana yang semakin melemah, tubuh Gisyana mengurus, wajahnya pucat, dan matanya sayu namun senyuman di bibirnya tak pernah layu.

Selene dan Macha merasa nasib yang dimiliki Arthemis benar-benar malang, sudah tak dapat terhitung berapa pengorbanan yang harus Arthemis berikan demi tercapainya perintah yang di berikan walaupun pengorbanan itu tak menghasilkan apapun.

Selene dan Macha menatap kearah Arthemis yang kini dengan Surai silver dan manik hijau yang terlihat suram, Arthemis hanya terdiam sembari menatap kosong kearah depan, terkadang air matanya menetes dari manik kosongnya mengingat Nathan dan kedua putrinya beserta satu-satunya keturunan Athanasia yang tersisa pangeran Arystides Galendra Athanasia.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang