"Aku Miles Aqulton, dengan segala kekuatan dan keabadian aku bersumpah akan terus menjadi ksatria anda dan menjadi pelindung anda, terimalah sumpahku dan kesetiaan ku, putri Arthemis Selene Macha" tak lama senjata Miles bercahaya dan berubah warna menjadi silver pada ganggangnya dan rantainya berwarna hitam pekat.
"Kakek, aku sudah menemukan tuan putri Arthemis, seperti janjiku padamu"
****
SRUINGGGBRUKKK
TRINKKK
AKHHHH
Terdengar suara pedang yang saling beradu dan sesekali suara teriakan di tengah hutan Azamon, bercak darah memenuhi tanah dan pepohonan sekitar, yah terjadi pertarungan antara Miles Aqulton dengan sekumpulan orang berpakaian hitam.
Kali ini penampilan Miles Aqulton benar-benar berbeda, memakai pakaian serba hitam dengan jubah yang menutupi seluruh badannya dan memakai topeng yang menutupi mulut dan hidungnya.
Dengan sadisnya Miles Aqulton membunuh sekelompok orang-orang itu, tak ada bagian tubuh yang utuh, semuanya hancur dikarenakan serangan rantai Miles yang sangat menyeramkan.
Kali ini terlihat Miles menatap seorang wanita paruh baya dengan rantai penuh duri menusuk tubuh wanita paruh baya itu.
"Beritahu aku dimana kau menyimpan bola yang kau temukan beberapa hari yang lalu?" Ujar Miles dengan nada dingin dan tatapan membunuh.
"Ampuni aku, aku akan memberitahukanmu, akan kuberitahu, tapi kumohon ampuni aku" ujar wanita itu dengan sangat memohon dan air mata yang tak henti-hentinya mengalir.
"Itu tergantung apakah informasimu itu benar dan berguna" ujar Miles dengan nada dinginnya.
"Saya tidak akan membohongi anda tuan, bola itu- bola itu baru saja terjual, kemarin saya menjualnya ke bangsawan desa itu tuan, kumohon ampuni aku" ujar wanita itu dengan nada memohon dan wajah ketakutan.
Mendengar itu Miles menutup matanya sejenak dan seketika...
SRUINGGG
CRACKKKK
Tubuh wanita itu hancur, namun sebelum tubuhnya benar-benar hancur, wanita itu sempat mengucapkan sepatah kata yang menguak identitas Miles sebenarnya.
"Terkutuk lah kau, ksatria pembunuh, Miles Aqulton"
Mendengar itu Miles menghela nafas, lalu ia mulai melompat ke pepohonan memulai perjalanannya menuju kediaman bangsawan yang disebutkan wanita tadi.
****
Di istana Aviar, terlihat Natsuki yang berada di ruang tahta kaisar, berdiri sembari menatap tajam kearah singgasana yang kosong.Natsuki hanya terdiam, ia masih belum percaya jika Nathan benar-benar seorang penghianat.
Natsuki penuhi keraguan, entah hati kecilnya berkata jika Nathan tak mungkin berkhianat namun dirinya juga melihat bukti yang ia dapat di kamar Nathan, Natsuki merasa ada yang salah dengan dirinya dan apa yang sedang terjadi kali ini.
"Jangan biarkan ilusi jahat membuatmu tersesat Natsu"
Tubuh Natsuki terhentak ketika ia mendengar bisikan seseorang, Natsuki berbalik mencari sosok yang berbisik di telinganya namun nihil ia tak menemukan siapapun.
Natsuki kembali menatap kearah singgasana sana itu, tangannya mengepal kuat, berusaha menenangkan perasaannya yang sedang campur aduk.
"Jangan biarkan ilusi jahat menyesatkan mu Natsu"
Sekali lagi bisikan itu kembali terdengar, Natsuki tak mengerti siapa yang sedang berbisik di telinganya.
"Lucy!" Panggil Natsuki dan tak lama Lucy keluar dan terbang di samping Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
FantasySERI KEEMPAT GODDESS SERIES "Kejahatan dan kegelapan belum menerima kekalahan, kegelapan akan terus berjuang untuk mencapai tujuannya, jiwa yang terbuang akan mendukung kegelapan untuk mencapai tujuannya, maka tugas sang bunga matahari yang akan men...