XLII "Kembalinya Sang Putri Pembangkang"

4.7K 664 222
                                    

Benar-benar pemandangan yang sangat indah, momen-momen seperti ini yang seharusnya terjadi pada Nathan dan Arthemis di kehidupan sebelumnya, tapi sayang, hal itu tak pernah terjadi.

Namun untuk saat ini biarlah sang putri pembangkang beristirahat sejenak dari ujian-ujiannya, agar ia bisa siap menghadapi ujian akhir sebelum akhirnya akhir bahagia datang menghampiri.

****
Di kediamannya, terlihat Hanabi ditemani para Dewi beserta Gisyana dan Artystides terlihat membaca buku.

Ah tak lupa juga Elenear yang tertidur di antara Hanabi dan Gisyana

Di tengah keheningan ruangan itu, tiba-tiba Hanabi membuka suara.

"Oh iya Jennifer,  tiba-tiba aku ingin memakan buah-buahan, bisakah kau mengambilnya di dapur istana?" Pinta Hanabi, Jennifer yang sedang membaca buku pun menghentikan kegiatannya.

Jennifer memohon undur diri dan ia pergi ke dapur istana untuk mengambil buah-buahan untuk Hanabi.

Pada saat Jennifer telah pergi, Hanabi menutup bukunya dan menatap kearah para Dewi.

"Bagaimana persiapan misi kita?" Tanya Hanabi pada para dewi.

Para Dewi menghentikan kegiatan masing-masing dan menatap kearah Hanabi.

"Persiapannya sudah 50% tuan putri, saat ini para ksatria sedang menghias taman yang anda beritahukan pada kami" ujar Miko, mendengar itu Hanabi mengangguk.

"Lalu tuan putri Gisyana, bagaimana dengan suratnya?" Tanya Hanabi, mendengar itu Gisyana menoleh dan mengangkat jempolnya.

"Aman mama Hanabi, surat berantainya sudah kuberikan ke pelayan sesuai dengan rencana mama Hanabi" ujar Gisyana.

"Bagus, acara penyambutan Elenear akan berlangsung malam ini, jadi aku ingin tak ada kesalahan, kalian mengerti?" Ujar Hanabi, dan Gisyana beserta para Dewi mengangguk paham.

****
Malam pun menyambut, para tamu memenuhi istana, dan disaksikan oleh seluruh rakyat Fantasia melalui sihir cahaya, Putri Elenear pun diperkenalkan kepada seluruh rakyat Fantasia sebagai putri mahkota kekaisaran, rakyat pun menyambut sang tuan putri dengan suka cita dan perayaan festival pun dilakukan di seluruh Fantasia.

Kini di aula istana para tamu dari keluarga kerajaan dan bangsawan pun menikmati pesta, Nathan duduk di singgasana dengan Hanabi duduk di samping Nathan dengan putri Elenear di gendongan Hanabi, lalu di sampingnya ada Gisyana yang duduk di singgasana tuan putri dengan Arystides di pangkuannya.

Tak lama Hanabi bangkit dari duduknya, berencana untuk menjalankan misi menyatukan Jennifer dan Natsuki, namun sesuatu yang aneh terlihat pada Hanabi, yaitu wajahnya yang pucat.

"Kaisar, saya mohon undur diri" ujar Hanabi bersikap layaknya seorang permaisuri.

Nathan mengangguk sekali, melihat Nathan memberikan izin, Hanabi pun membungkuk sejenak lalu turun dari singgasana menghampiri Jennifer.

"Oh iya Jennifer, bisakah kau menggendong Elenear sebentar? Aku ingin meminum ramuanku, tiba-tiba aku merasa tubuhku terasa lemas" ujar Hanabi, mendengar itu terlihat raut wajah khawatir Jennifer.

"Apa anda baik- baik saja tuan putri? Apa perlu saya panggil..."

"Tak perlu Jennifer, aku hanya perlu meminum ramuan dari tabib, setelah itu aku akan merasa baikan, jadi aku titip Elenear sebentar" ujar Hanabi.

Mendengar itu Jennifer mengangguk dan mengambil Elenear dari gendongan Hanabi dan Hanabi segera berjalan menuju kamarnya.

Para Dewi lainnya yang melihat Hanabi meninggalkan ruang aula, memberikan kode pada para ksatria bahwa misi menyatukan Jennifer dan Natsuki sudah dimulai.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang