Matahari pun mulai menyinari negeri matahari terbit, burung-burung pun berkicau menyambut kehadiran sang fajar.
Terlihat seorang gadis dengan Surai kuning tertidur nyenyak diatas ranjangnya, seseorang masuk kedalam kamar gadis itu dan menghampiri gadis yang masih terlelap di atas kasurnya.
"Hanabi, bangun ini sudah pagi" ujar seseorang itu membangunkan Hanabi sembari menepuk pelan pipinya.
Hanabi membuka matanya perlahan dan melihat sosok Analta yang tersenyum kearahnya.
"Analta?" Hanabi bangkit dari tidurnya dan merenggangkan ototnya yang kaku.
"Nah cepatlah bersiap, teman-teman sudah menunggumu" ujar Analta bangkit dan meninggalkan Hanabi yang masih terduduk di kasurnya.
Hanabi bangkit dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah mandi Hanabi berpakaian, kali ini ia memakai kemeja merah dan menggulung lengannya hingga siku dan memakai celana jeans berwarna hitam, rambut pirangnya ia ikat pony.
Hanabi memandang dirinya saat ini, rambut dan maniknya berubah sejak power Chip disuntikkan di tubuhnya, namun saat ia berubah menjadi Silver Elf surainya kembali seperti semua namun maniknya berubah menjadi ungu.
Sedikit merasa rindu akan penampilannya yang dulu namun ia harus melupakannya jika tidak maka ia akan mengingat mendiang ibunya dan akan menjadi gadis lemah.
Ia menghela nafas dan berusaha menenangkan dirinya, ia pun beranjak, ia mengambil jubah emasnya, dirinya merasa heran mengapa hanya dirinya dan Hinata yang menggunakan jubah, jika dirinya berjubah Emas maka Hinata berjubah silver.
Ia beranjak keluar dari kamar dan menemui teman-temannya.
"Selamat pagi Hanabi" sapa Analta dengan senyuman, namun Hanabi hanya mengangguk.
"Apa kau akan terus bersikap dingin? Dasar gadis aneh" ujar Hinata namun Hanabi menghiraukannya, yah sejak bergabung dengan Golden Mountain Hinata terus mengejeknya dengan gadis aneh atau menegurnya jika ia bersikap dingin, hal itu membuat Hanabi kesal namun kini ia sudah terbiasa.
"Hanabi, aku dengar saat kau mengantar pulang gadis itu dengan adiknya kau diserang Akuma di hotel dimana gadis itu menginap, apa itu benar?" Ujar Arina dan Hanabi hanya mengangguk.
Hanabi kembali mengingat raut wajah pria bermanik senja itu, tatapan rindu terlihat jelas di maniknya dan Hanabi merasakan hal yang sama, jantungnya berdetak kencang ketika ia menatap manik senja pria itu.
"Hanabi, ada apa? Kenapa kau melamun?" Ujar Arina membuat Hanabi kembali mendapatkan kesadarannya.
"Ah ya? Aku tak apa-apa? Apa kau mengucapkan sesuatu?" Ujar Hanabi dengan nada dinginnya.
"Yah, hari ini kau memiliki sesi pemotretan" Hanabi mendengar ucapan Arina hanya menghela nafas, yah sehari sejak Hanabi bergabung dengan CEA, ayah Hanabi datang dan berniat membawa pulang Hanabi, namun Hanabi menolak, dengan perdebatan yang sedikit panjang akhirnya ayah Hanabi setuju namun dengan syarat ia harus tetap menjadi model dan hal itu pun di setujui Hanabi namun Arina harus menjadi asisten nya.
"Baiklah aku akan bersiap" ujar Hanabi dengan sembari menghela nafas.
****
Ckrekk"Ok, ganti gaya"
CREKK
"Baiklah, kita istirahat 15 menit lalu lanjut sesi berikutnya" ujar sang fotografer, Hanabi pun berjalan menghampiri Arina dengan raut lelahnya ia duduk di samping Arina.
Arina memberikan Hanabi minuman dan dengan ludes Hanabi menghabiskannya.
"Aku lapar" gumam Hanabi
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
FantasySERI KEEMPAT GODDESS SERIES "Kejahatan dan kegelapan belum menerima kekalahan, kegelapan akan terus berjuang untuk mencapai tujuannya, jiwa yang terbuang akan mendukung kegelapan untuk mencapai tujuannya, maka tugas sang bunga matahari yang akan men...